Bukan Lagi Project Development Company, IBC Kini Jadi New Energy Materials Investment Holding

Indonesia Battery Corporation (IBC), yang sebelumnya merupakan perusahaan pengembang proyek baterai atau project development company, kini bertransformasi menjadi New Energy Materials Investment Holding atau Holding Investasi Material Energi Baru.
Direktur Utama IBC, Toto Nugroho mengatakan bahwa perubahan ini merupakan langkah strategis IBC dalam memperkuat posisinya di ekosistem baterai dan energi baru terbarukan (EBT), terutama di sektor baterai kendaraan listrik dan penyimpanan energi berbasis nikel.
”IBC sendiri selama ini menjadi project development company, tapi kami berubah menjadi investment holding untuk projek-projek yang terkait dengan baterai. Garis besar itu perubahan yang cukup signifikan dari sebelumnya, dan ini juga ditandai dengan penandatangan PPS (Program Pengungkapan Sukarela) kami yang terbaru dengan empat pemegang saham,” ucapnya, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi 12 DPR RI di Jakarta, Senin (17/02/05).
Baca Juga: IBC Sebut 40% Bahan Baku Baterai EV Dunia Berasal dari RI, Tapi Mayoritas Diolah Cina
Untuk diketahui, IBC didirikan oleh empat Badan Usaha Milik Negara yakni T Inalum, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina NRE atau PPI, dan PT PLN (Persero)
Dengan perubahan ini, maka IBC kedepan tidak hanya berfokus pada pengembangan proyek baterai tetapi juga menjadi holding investasi yang menangani berbagai proyek terkait bahan material energi baru terbarukan.
Baca Juga: IBC Gandeng Tiga Raksasa untuk Bangun Pabrik Copper Foil Baterai di Indonesia!
Ada pun IBC memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh BUMN di bawah naungan MIND ID, seperti nikel, tembaga, kobalt, aluminium, dan lainnya, untuk mengembangkan dan mengelola investasi yang lebih komprehensif di sektor baterai dan material energi baru.
Langkah ini diperlukan untuk mendapatkan nilai tambah optimal dari ekosistem EV, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi global untuk baterai dan material energi baru.
”Jadi Kementerian BUMN sudah memutuskan bahwa kita akan menjadi investment holding, untuk mengembangkan, melanjutkan hilirisasi sumber daya mineral menjadi bahan baku baterai,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement