Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Logam Mulia Panas, Harga Emas Sedikit Lagi Sentuh US$3.000

Logam Mulia Panas, Harga Emas Sedikit Lagi Sentuh US$3.000 Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Logam mulia kembali bergejolak mengikuti harga emas yang kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa dalam perdagangan di Kamis (20/2). Pasar kembali panik menyusul ancaman kebijakan tarif baru dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Dilansir dari Reuters, Jumat (21/2), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah harga logam mulia utama global. Semua komoditas terkait sukses mencetak kenaikan yang cukup signifikan:

  • Emas spot: Naik 0,6% menjadi US$2.951,25 per ons.
  • Kontrak berjangka emas AS: Naik 1,1% menjadi US$2.969,30.
  • Perak spot: Naik 1,2% menjadi US$33,12 per ons.
  • Platinum: Naik 0,2% menjadi US$974,05 per ons.
  • Paladium: Menguat 1,7% menjadi US$984,59 per ons.

Analis Independen, Ross Norman mengatakan pasar kembali diliputi kekhawatiran soal kebijakan tarif impor dari Trump. Hal ini menyusul pengumuman bahwa akan ada tarif baru untuk kayu, mobil, semikonduktor, dan farmasi dalam waktu satu bulan atau lebih cepat.

Pengumuman tersebut membuat pasar menjadi panik dan kembali berlomba mencari aset lindung nilai atau safe-haven seperti emas guna melindungi kapital mereka. Hal tersebut telah menjadi katalis pergerakan harga emas yang telah menguat 12% sejak awal dari 2025.

“Level US$3.000 tampaknya memiliki daya tarik magnetis di pasar, dan meskipun secara teknis pasar sudah dalam kondisi overbought, tampaknya emas tetap bertekad menembus level psikologis tersebut,” kata Ross Norman.

Ross menyebut bahwa tinggal masalah waktu soal emas menembus angka US$3.000 menyusul ketidakpastian akibat kekhawatiran dagang yang semakin besar karena ulah dari Trump. Sejak menjabat, sosok tersebut telah memberlakukan tarif 10% pada impor dari China serta tarif 25% pada baja dan aluminium.

Di sisi lain, Trump juga menjadi sorotan karena campur tangannya dalam upaya mendamaikan Rusia-Ukraina. Meskipun ada spekulasi bahwa potensi pembicaraan damai antara Ukraina dan Rusia dapat menyebabkan pelemahan harga emas, para analis memperkirakan penurunan tersebut hanya bersifat sementara karena sifatnya yang tak melibatkan Eropa.

Baca Juga: Pengaruhi Suku Bunga, Respons The Fed Soal Kebijakan Tarif Impor Trump

Adapun Federal Reserve (The Fed) juga baru-baru ini memberikan sinyal bahwa pihaknya cukup khawatir terkait efek kebijakan tarif impor terhadap gejolak  inflasi. Kekhawatiran tersebut memperkuat sikap bank sentral untuk menahan diri dari pemangkasan suku bunga lebih lanjut di AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: