Pengaruhi Suku Bunga, Respons The Fed Soal Kebijakan Tarif Impor Trump

Federal Reserve (The Fed) kembali menjadi sorotan, hal ini menyusul kekhawatiran mereka terkait dengan efek kebijakan tarif yang terus digembar-gemborkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Risalah Januari menunjukkan bagaimana lembaga tersebut menggambarkan kekhawatiran pejabat-pejabat bank sentrak terkait dengan gejolak inflasi akibat kebijakan tarif. Hal ini juga menjadi alasan suku bunga ditahan oleh The Fed.
Baca Juga: Bos BI Beri Sinyal, Suku Bunga Bisa Turun Lagi Tahun Ini!
Kebijakan tarif impor membuat pejabat bank sentral memutuskan untuk menunggu redanya gejolak inflasi. Pihaknya memilih untuk menunggu inflasi turun jauh sebelum melakukan pemangkasan suku bunga.
“Mereka ingin melihat kemajuan lebih lanjut terkait dengan gejolak inflasi sebelum membuat penyesuaian tambahan terhadap suku bunga,” demikian isi risalah rapat tersebut, dilansir dari CNBC International, Kamis (20/2).
The Fed saat ini menahan suku bunga dalam kisaran 4,25%-4,5%. Pihaknya juga memutuskan untuk berhati-hati dan tidak terburu-buru dalam memangkas suku bunga akibat kehadiran kebijakan proteksionis dari Trump
"Ada risiko kenaikan inflasi, terutama dari perubahan kebijakan perdagangan dan imigrasi,” lanjut risalah rapat.
Kebijakan tarif impor dikhawatirkan akan memicu gejolak inflasi menyusul industri dalam negeri yang dipastikan terpaksa menaikkan biaya produksi mereka yang mana dapat memicu efek domino terhadap barang jadi di AS.
Baca Juga: Mazda Tawarkan Suku Bunga 0% Hingga Cashback di IIMS
Pasar saat ini memiliki ekspektasi yang kuat bahwa suku bunga akan terjadi setidaknya hanya dua kali namun masih jauh dari kata terjadi mengingat inflasi yang belum mencapai target. The Fed diperkirakan akan akan memangkas suku bunga di Juli atau September 2025.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement