Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Ungkap Neraca Pembayaran Indonesia Surplus US$7,2 Miliar Sepanjang 2024

BI Ungkap Neraca Pembayaran Indonesia Surplus US$7,2 Miliar Sepanjang 2024 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) sepanjang 2024, menunjukkan ketahanan sektor eksternal yang tetap kuat, di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih berlanjut. 

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso mengatakan bahwa NPI 2024 mencatat surplus sebesar US$7,2 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya yang mencatat surplus sebesar US$6,3 miliar.

“Kenaikan surplus tersebut terutama didorong oleh kinerja transaksi modal dan finansial yang lebih baik,” kata Denny dalam keterangan resmi, Jumat (21/2).

Baca Juga: Tok! BI Umumkan Tahan BI Rate Tetap 5,75% di Februari 2025

Transaksi modal dan finansial tahun 2024 mencatat surplus sebesar US$16,4 miliar, meningkat dibandingkan dengan surplus sebesar US$9,9 miliar pada tahun 2023, ditopang oleh aliran masuk modal asing pada investasi langsung dan investasi portofolio, di tengah berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global.

Sementara itu, transaksi berjalan 2024 mencatat defisit sebesar US$8,9 miliar (0,6% dari PDB), setelah mencatat defisit sebesar US$2 miliar (0,1% dari PDB) pada 2023.

“Perkembangan ini dipengaruhi oleh penurunan surplus neraca perdagangan barang seiring dengan permintaan negara mitra dagang utama yang melemah di tengah permintaan domestik yang tetap kuat. Posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2024 naik mencapai 155,7 miliar dolar AS dari 146,4 miliar dolar AS pada akhir Desember 2023,” imbuh Denny.

Baca Juga: BI Beli SBN dari Pasar Sekunder, Dukung Pendanaan 3 Juta Rumah

Selain itu, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Denny memproyeksikan, NPI 2025 diprakirakan tetap sehat ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang berlanjut dan defisit transaksi berjalan yang terjaga dalam kisaran defisit 0,5% sampai dengan 1,3% dari PDB.

Surplus transaksi modal dan finansial didukung oleh aliran masuk modal asing sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik yang lebih baik dan imbal hasil investasi yang menarik.

“Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait, guna memperkuat ketahanan sektor eksternal,” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: