Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Anjlok, Pasar Optimistis Harga Emas Akan Segera Pulih Lagi

Meski Anjlok, Pasar Optimistis Harga Emas Akan Segera Pulih Lagi Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Logam mulia anjlok menyusul harga emas yang mengalami koreksi signifikan dalam perdagangan di Selasa (25/2). Pasar nampaknya tengah melakukan ambil untung usai emas mencetak rekor lagi di Februari 2025.

Dilansir dari CNBC International, Rabu (26/2), berikut ini adalah catatan pergerakan harga sejumlah komoditas logam mulia utama global. Semua komoditas terkait membukukan pelemahan yang signifikan:

  • Emas spot: Turun 1.5% menjadi US$2.906,50 per ons.
  • Emas berjangka AS: Melemah 1.4% menjadi US$2.920,40 per ons.
  • Perak: Anjlok 2.5% ke US$31,53 per ons.
  • Platinum: Turun 0.4% ke US$962,99 per ons.
  • Paladium: Melemah 1.8% ke US$923,88 per ons.

Vice President Zaner Metals, Peter Grant menyoroti bahwa koreksi harga emas ini terjadi tak hanya menyusul rekor sebelumnya, namun juga faktor-faktor lainnya seperti ancaman kebijakan tarif impor dari Amerika Serikat (AS).

Menurutnya, pasar tengah mengambil keuntungan guna melakukan investasi dalam harga yang lebih rendah sebelum harga emas kembali naik menyusul ketidakpastian ekonomi global.

AS terus menjadi sorotan menyusul penegasan soal berlakunya tarif 25% untuk Meksiko dan Kanada di 4 Maret 2025. Padahal, kedua negara itu berupaya memenuhi tuntutan terkait keamanan perbatasan dan penyelundupan fentanyl yang dilayangkan oleh AS.

Di sisi lain, negara tersebut juga dikabarkan tengah berubaya untuk membatasi perkembangan teknologi dan inovasi dengan melakukan pembatasan ekspor terhadap chip semikondutor ke China.

Baca Juga: Komitmen Jaga Praktik Keberlanjutan, Pupuk Kaltim Pertahankan PROPER Emas ke-8

Pasar kini juga menunggu kejelasan terkait dengan arah kebijakan moneter yang akan diambil oleh Federal Reserve (The Fed). Jika inflasi masih tinggi, bank sentral kemungkinan akan menunda pemangkasan suku bunga, yang berpotensi mengurangi daya tarik emas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: