
Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf) menggelar audiensi bersama Asosiasi Pegiat Industri Board Gim Indonesia (APIBGI) di Gedung Film, Jakarta, Selasa (25/2/2025).
Pertemuan ini bertujuan untuk melestarikan budaya permainan tradisional seperti board game antara lain ular tangga, monopoli, dan catur serta mendorong edukasi permainan tersebut.
Baca Juga: Stoxx 600 Kembali Stabil, Pasar Nantikan Sinyal Terbaru Arah Ekonomi Eropa
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf/Wakabekraf), Irene Umar, menekankan bahwa board game bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga bisa menjadi sarana edukasi yang menarik bagi anak-anak maupun orang dewasa.
“Board game ini bisa menjadi media yang asyik untuk memberi edukasi kepada anak-anak dan orang dewasa. Misalnya saja edukasi tentang sejarah, edukasi memperkenalkan tokoh-tokoh pewayangan, atau bisa juga sebagai media edukasi di museum-museum, dan tempat wisata yang ada di Indonesia,” ujar Irene, dikutip dari siaran pers Kemenekraf, Rabu (26/2).
Potensi pasar board game di Indonesia diprediksi terus berkembang. Melihat peluang ini, Irene mengajak APIBGI untuk berkolaborasi dengan subsektor ekonomi kreatif agar board game tidak hanya lestari sebagai budaya, tetapi juga menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru.
“Saat ini Jakarta memiliki potensi besar untuk bisa mendirikan spot-spot board game. Selain itu, board game bisa menjadi media promosi bagi IP-IP lokal yang ada di Indonesia hingga mengedukasi banyak hal dan bisa berjalan melalui kolaborasi-kolaborasi yang berkelanjutan,” lanjut Irene.
APIBGI merupakan asosiasi yang menaungi berbagai elemen dalam industri board game, mulai dari desainer, ilustrator, akademisi, penerbit, retailer, distributor, hingga komunitas. Ketua APIBGI, Mahawira Singh Dillon, mengungkapkan bahwa industri board game di Indonesia semakin berkembang, bahkan merambah ke sektor kuliner melalui konsep kafe yang menyediakan permainan board game.
“Saat pandemi kemarin board game sempat hampir mati, karena banyak cafe-cafe yang menyediakan fasilitas itu harus tutup. Tetapi, justru cukup banyak orang yang membeli gim papan ini secara online sehingga mereka bisa memainkannya di dalam rumah. Jadi memang potensi board game ini sangat besar karena sekarang cafe-cafe dengan konsep penyedia board game sudah kembali menjamur,” kata Mahawira.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement