Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Unilever Indonesia (UNVR) Cetak Laba Rp1,23 Triliun di Kuartal I 2025, Terkoreksi 14,57%

Unilever Indonesia (UNVR) Cetak Laba Rp1,23 Triliun di Kuartal I 2025, Terkoreksi 14,57% Kredit Foto: Lestari Ningsih
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatat kinerja yang sedikit melambat pada kuartal I 2025. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2025 yang dirilis Kamis (24/4), Perseroan membukukan laba sebesar Rp1,23 triliun. Angka ini mengalami koreksi 14,57% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp1,44 triliun.

Penurunan laba sejalan dengan melemahnya penjualan bersih. Hingga akhir kuartal pertama tahun ini, UNVR membukukan penjualan sebesar Rp9,46 triliun, turun 6,09% dibandingkan Rp10,07 triliun pada Maret 2024.

Sementara itu, laba bruto ikut turun menjadi Rp4,55 triliun dari sebelumnya Rp5,03 triliun, meski harga pokok penjualan sedikit menyusut menjadi Rp4,90 triliun dari Rp5,04 triliun.

Baca Juga: Perjalanan SariWangi, Teh Celup Buatan Laki-Laki Sulawesi Utara hingga Kini Diproduksi Unilever

Secara rinci, segmen kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh menjadi penyumbang terbesar dengan Rp5,85 triliun. Namun, angka ini masih lebih rendah dibandingkan Rp6,44 triliun pada kuartal pertama 2024.

Di sisi lain, segmen makanan dan minuman justru tampil stabil di angka Rp3,6 triliun, tidak jauh berbeda dari pencapaian tahun sebelumnya.

Pasar domestik tetap menjadi kontributor utama dalam penjualan UNVR dengan nilai mencapai Rp9,14 triliun. Meski begitu, pasar ekspor menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan dari Rp286,45 miliar menjadi Rp322,67 miliar.

Baca Juga: Perjalanan Kecap Bango, dari Produksi Rumahan Yunus Kartadinata di Tangerang hingga Sukses di Bawah Unilever

Dari sisi neraca keuangan, aset UNVR per 31 Maret 2025 tercatat naik menjadi Rp17,80 triliun dari posisi akhir tahun sebelumnya sebesar Rp16,04 triliun. Liabilitas pun ikut meningkat menjadi Rp14,42 triliun.

Rinciannya, liabilitas jangka pendek Rp12,34 triliun dan jangka panjang Rp2,08 triliun. Ekuitas perusahaan pun bertumbuh menjadi Rp3,38 triliun, naik signifikan dari Rp2,14 triliun pada 31 Desember 2024.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: