Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melawan Produsen China, Manuver Uni Eropa Selamatkan Industri Mobil Listrik Kawasan Euro

Melawan Produsen China, Manuver Uni Eropa Selamatkan Industri Mobil Listrik Kawasan Euro Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Uni Eropa dikabarkan akan segera mengumumkan serangkaian kebijakan untuk mendongkrak ekosistem kendaraan listrik yang tengah lesu menyusul lemahnya permintaan terhadap komoditas terkait di Uni Eropa.

Dilansir dari Reuters, Senin (3/3), Uni Eropa disebutkan akan menghadirkan sebuah draft kebijakan untuk mendukung perkembangan ekosistem kendaraan listrik dalam kawasan dari Euro di 5 Maret 2025.

Baca Juga: Merasa Ditipu, Trump Berikan Sinyal Tak Akan Beri Keringanan Soal Tarif ke Uni Eropa

Rencana kebijakan tersebut salah satunya adalah mendorong adopsi kendaraan listrik dalam armada mobil perusahaan dalam kawasan dari Euro. Langkah ini juga akan mencakup insentif pembelian kendaraan listrik dan pendanaan untuk mempercepat transisi ke mobil listrik.

Uni Eropa juga disebut tengah mempertimbangkan kebijakan agar kendaraan berat tanpa emisi bisa bebas dari biaya jalan guna meningkatkan daya saingnya dalam pasar dari Uni Eropa.

Tak hanya itu, pemerintahan terkait juga dikabarkan akan mendorong kenaikan syarat komponen lokal dalam  produksi baterai mobil guna memperkuat industri otomotif dari Eropa. Hal ini juga agar industri bisa bersaing dalam sektor terkait dengan China dan Amerika Serikat.

Eropa juga akan menyusun kebijakan investasi asing, memberikan dukungan finansial hingga mendukung perusahaan yang ingin melakukan produksi baterai kendaran listrik di Eropa.

Adapun kebijakan ini mendapatkan apresiasi dari Analis T&E, Julia Poliscanova. Menurutnya, hasil ini sedikit memberikan harapan terhadap ekosistem kendaraan listrik dari Eropa.

Baca Juga: Rp700 Jutaan dapat Mobil Listrik Mewah Denza BYD, Tapi...

Menurutnya, industri terkait membutuhkan kepastian kebijakan yang mendorong elektrifikasi armada perusahaan hingga produksi baterai lokal, bukan penundaan target emisi. Ini tidak terlepas dari penyebab utama lemahnya penjualan kendaraan listrik adalah kurangnya infrastruktur pengisian daya, penghentian subsidi serta masih terbatasnya mobil listrik murah dalam pasar dari Eropa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: