- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Pendapatan Adaro Minerals (ADMR) Tetap Tumbuh di Tengah Fluktuasi Harga Batu Bara
Kredit Foto: ADMR
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) sukses mencatatkan pertumbuhan positif sepanjang 2024 meski menghadapi fluktuasi harga batu bara metalurgi. Laporan keuangan konsolidasi menunjukkan bahwa ADMR meraih pendapatan usaha sebesar $1,154 miliar, naik 6% year-on-year (yoy). Kenaikan ini terjadi meski average selling price (ASP) turun 16%, berkat peningkatan volume penjualan sebesar 26%.
Menurut Christian Ariano Rachmat, Presiden Direktur dan CEO ADMR, "Kami berhasil mencapai target dan terus mencatat pertumbuhan volume yang konsisten di tengah fluktuasi harga. Walaupun ASP melemah, peningkatan volume berkontribusi untuk mengimbangi dampak terhadap profitabilitas."
"Kami terus mengeksekusi investasi strategis untuk mendukung pengembangan di masa depan dan mendorong pertumbuhan jangka panjang. Fokus kami terhadap ekspansi didukung dengan profitabilitas yang tinggi dan saldo kas yang sehat," sambungnya.
Baca Juga: Alamtri Resources (ADRO) Masuk 5 Besar Perusahaan Indonesia Terbaik di Asia Pasifik Versi TIME 2025
Dari sisi produksi, volume batu bara metalurgi naik 30% menjadi 6,63 juta ton, didukung oleh ketersediaan alat berat dan kinerja kontraktor yang optimal. Volume penjualan mencapai 5,62 juta ton, meningkat 26% dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, pengupasan lapisan penutup (stripping ratio) mencapai 23,55 juta bank cubic meter (bcm), naik 26% yoy dengan nisbah kupas berada di level 3,55x. Namun, peningkatan volume produksi ini turut mendorong kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 15% menjadi $576,39 juta.
Royalti kepada pemerintah turun 7% menjadi $146,99 juta, sejalan dengan penurunan harga batu bara metalurgi. Di sisi lain, beban usaha melonjak 335% yoy menjadi $38,48 juta, terutama disebabkan oleh kenaikan biaya karyawan sebesar 15% menjadi $10,10 juta, yang sejalan dengan rencana ekspansi bisnis ADMR.
Meskipun ada kenaikan beban operasional, EBITDA operasional tetap tinggi di angka $580,02 juta, naik 1% yoy, dengan margin EBITDA yang tetap solid di 50%. Sementara itu, laba inti meningkat 6% menjadi $445,38 juta.
Baca Juga: Makin Menyala! Laba Bersih Emiten Properti (PANI) Loncat 131,04% Sepanjang 2024
Dari sisi neraca keuangan, total aset ADMR per akhir 2024 mencapai $2,074 miliar, tumbuh 22% dari tahun sebelumnya. Aset ini terdiri dari aset lancar sebesar $842,80 juta dan aset tidak lancar senilai $1,23 miliar. Sementara itu, total liabilitas turun 13% menjadi $571,33 juta, sedangkan ekuitas naik 45% menjadi $1,502 miliar, didorong oleh kenaikan saldo laba sebesar 51% menjadi $1,29 miliar.
Sepanjang 2024, ADMR juga mencatatkan belanja modal (capital expenditure) sebesar $405,68 juta, atau lebih dari tiga kali lipat dibandingkan $134,73 juta pada 2023. Investasi besar ini dialokasikan untuk konstruksi smelter aluminium PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) serta pengembangan infrastruktur di PT Maruwai Coal (MC).
Saat ini, pembangunan area sandar bahan baku di jetty telah selesai, sementara konstruksi fondasi dan struktur baja untuk fasilitas anode serta elektrolisis masih berjalan.
Menghadapi tahun 2025, ADMR menargetkan volume penjualan batu bara metalurgi sebesar 5,6 juta ton – 6,1 juta ton, dengan nisbah kupas diproyeksikan turun menjadi 3,3x. Perusahaan juga telah menyiapkan belanja modal antara $300 juta - $325 juta, yang mencakup investasi ekuitas pada smelter aluminium KAI.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement