
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melakukan survei rutin terhadap harga pangan menjelang Ramadan dan Idulfitri. Pemantauan dilakukan di tujuh kantor wilayah KPPU dengan mengamati harga di pasar tradisional serta pasar modern terhadap 17 komoditas pangan utama.
Menurut Anggota KPPU, Eugenia Mardanugraha, hasil survei menunjukkan sebanyak delapan komoditas pangan mengalami kenaikan harga yang signifikan melebihi harga eceran tertinggi (HET) dan harga acuan pembelian (HAP).
Komoditas tersebut meliputi beras medium, beras premium, telur ayam, bawang putih, minyak goreng curah, Minyakita, cabai rawit, dan gula pasir curah. Alhasil, kenaikan ini menjadi perhatian serius mengingat tingginya permintaan terhadap komoditas tersebut menjelang bulan puasa.
Baca Juga: Mentan Pastikan Harga Pangan Selama Ramadhan Stabil, Ada Sanksi Jika di Atas HET
Naiknya delapan komoditas strategis tersebut dikhawatirkan terjadi praktik monopoli serta persaingan usaha yang tidak sehat di lapangan. Untuk diketahui, praktik monopoli serta persaingan usaha tersebut berpotensi terjadi ketika permintaan suatu barang meningkat drastis, terutama pada barang yang tidak memiliki substitusi.
“Meskipun pemerintah telah menetapkan HET dan HAP, tidak ada sanksi tegas bagi pedagang yang menjual di atas harga acuan,” tutur Eugenia dalam keterangan resminya, Selasa (4/3/2025).
Di sisi lain, harga yang terlalu rendah juga dapat menimbulkan masalah. Jika harga komoditas turun jauh di bawah HET/HAP, petani dan produsen bisa dirugikan akibat praktik monopoli dan monopsomi, di mana pembeli besar menekan harga hingga tidak menguntungkan bagi produsen kecil.
Baca Juga: Pemerintah Imbau Pengusaha Patuhi Aturan HET Minyak Goreng
Maka dari itu, pihaknya menegaskan akan terus mengawasi kondisi pasar dan tidak segan menindak pelaku usaha yang terbukti melakukan pelanggaran, seperti penimbunan barang untuk menciptakan kelangkaan atau praktik price fixing yang menyebabkan harga melambung.
“Tindakan ini merujuk pada UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat,” kata Eugenia.
Ketersediaan stok komoditas pangan sendiri masih mencukupi meskipun harga terus mengalami kenaikan. Namun, KPPU mengingatkan bahwa pengawasan ketat tetap diperlukan guna memastikan persaingan usaha yang sehat serta menjaga daya beli masyarakat di tengah meningkatnya kebutuhan pangan selama Ramadan hingga menjelang Lebaran.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement