Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Smartfren (FREN) Beberkan Kabar Terkini Proses Merger dengan XL Axiata

Smartfren (FREN) Beberkan Kabar Terkini Proses Merger dengan XL Axiata Kredit Foto: Smartfren
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) menyampaikan kabar terkini mengenai perkembangan rencana mergernya dengan PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smart Telecom (ST).

Salah satu poin utama yang dikonfirmasi adalah persetujuan dari seluruh kreditur terkait pengesampingan negative covenants. Sekretaris Perusahaan FREN, James Wewengkang, menyatakan Perseroan dan ST telah memperoleh seluruh persetujuan dari kreditur masing-masing. Begitu pula dengan EXCL, meskipun ada dua kreditur yang masih memberikan persetujuan secara kondisional.

Terkait kesiapan dana untuk pembelian kembali saham dari pemegang saham yang tidak menyetujui merger, EXCL masih dalam proses memenuhi persyaratan kecukupan dana. Saham yang dimaksud termasuk milik Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. (Axiata Investments), PT Wahana Inti Nusantara, PT Global Nusa Data, PT Bali Media Telekomunikasi (BMT), dan PT Gerbangmas Tunggal Sejahtera.

Baca Juga: Pendapatan Merosot, Smartfren (FREN) Merugi Rp1,29 Triliun Sepanjang 2024

FREN menyatakan bahwa pihaknya akan segera menyampaikan surat pernyataan terkait kepastian kecukupan dana tersebut. "Perseroan akan segera menyampaikan surat pernyataan terkait kecukupan dana untuk pembelian kembali saham," ujar James. 

Persetujuan dari Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) mengenai perubahan pemegang saham EXCL serta permohonan pengalihan Izin Pita Frekuensi Radio (IPFR) dari ST kepada EXCL juga masih dalam proses. 

Sementara itu, sehubungan dengan rencana Axiata Investments mengalihkan 13,14% kepemilikan sahamnya kepada BMT. Dengan nilai transaksi mencapai US$475 juta, harga per saham yang disepakati adalah Rp3.189 (berdasarkan kurs USD:IDR sebesar Rp16.000). Transaksi ini dilakukan secara bilateral dan akan diselesaikan melalui pasar negosiasi Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Baca Juga: Kinerja Solid, XL Axiata (EXCL) Bukukan Pendapatan Rp34,40 Triliun Sepanjang 2024

Kesepakatan ini dibuat dengan mempertimbangkan nilai tambah dari merger, serta strategi pemegang saham pengendali untuk mengoptimalkan potensi pertumbuhan perusahaan gabungan hasil penggabungan usaha (PHPU).

"AII dan Pemegang Saham Sinar Mas (diwakili BMT), dengan memilih untuk bertransaksi pada harga yang disepakati tersebut, juga telah mempertimbangkan risiko pelaksanaan untuk mengendalikan PHPU, selaku para pemegang saham pengendali, untuk mencoba dan mencapai potensi nilai tambah di masa depan ini," terang James. 

Meski terdapat banyak pergerakan dalam proses merger ini, FREN menegaskan bahwa tidak ada informasi atau kejadian material lain yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha dan harga saham perusahaan di luar yang telah diungkapkan dalam Rancangan Penggabungan Usaha. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: