Digitalisasi Sukses! Permata Bank Raup Laba Bersih 3,6 Triliun di 2024

PT Bank Permata Tbk (Permata Bank atau BNLI) mencatat pertumbuhan yang solid sepanjang tahun 2024 dengan perolehan laba bersih sebesar Rp3,6 triliun.
Direktur Utama Permata Bank, Meliza M. Rusli, mengungkapkan bahwa pencapaian positif ini tidak lepas dari strategi perseroan dalam memperkuat fundamental bisnis, berinovasi di bidang digital, serta meningkatkan efisiensi operasional.
"Melalui semangat Growing Together, Permata Bank dengan sinergi yang kuat bersama Bangkok Bank berkomitmen untuk memberdayakan nasabah, memperkuat kemitraan, dan menciptakan dampak positif di pasar domestik maupun internasional," ujar Meliza dalam Public Expose di Jakarta, Jumat (7/3/2025).
Baca Juga: Luncurkan AirAsia Card, Permata Bank Bidik Pertumbuhan Kartu Kredit Melebihi 10%
Permata Bank membukukan Pendapatan Operasional sebelum Provisi (PPOP) yang tumbuh sebesar 4%, seiring dengan perbaikan kualitas kredit.
Penyaluran kredit mencapai Rp155 triliun atau naik 9% (year on year/yoy) dengan tetap menerapkan prinsip perbankan yang prudent. Segmen korporasi tumbuh 12% (yoy) menjadi Rp89 triliun, sementara segmen komersial dan konsumer masing-masing meningkat sebesar 6% dan 4% (yoy).
Kenaikan kredit ini diiringi dengan perbaikan rasio kredit bermasalah (Gross NPL), yang turun ke level 2,1% dibandingkan sebelumnya 2,9%. Loan at Risk (LAR) juga mengalami penurunan menjadi 7,9% dari sebelumnya 8,7%.
Baca Juga: Permata Bank Membukukan Kinerja Yang Solid di Tahun 2024
Permata Bank terus menjaga cadangan atas potensi risiko kredit secara konservatif, tercermin dari rasio NPL coverageyang mencapai 375% dan LAR coverage di 97%.
Total aset Permata Bank mencapai Rp259 triliun, tumbuh 0,6%, dengan total simpanan nasabah sebesar Rp185 triliun dan rasio Current Account Saving Account (CASA) di 55%.
Meliza menambahkan bahwa efisiensi operasional terus meningkat, tercermin dari penurunan Cost to Income Ratio (CIR) menjadi 50% dari sebelumnya 52% di 2023. Peningkatan efisiensi ini didorong oleh pengelolaan biaya yang disiplin serta adopsi digitalisasi yang semakin agile.
"Pencapaian ini juga ditopang oleh strategi bisnis berkelanjutan serta digitalisasi dalam operasional bank, sehingga kami dapat memberikan layanan terbaik bagi nasabah," tutur Meliza.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement