Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Sukses Restoran Jollibee dari Filipina dan Jejaknya di Indonesia

Kisah Sukses Restoran Jollibee dari Filipina dan Jejaknya di Indonesia Kredit Foto: Reddit/r/indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berawal dari satu gerai kecil, Jollibee kini telah berkembang menjadi salah satu jaringan makanan cepat saji terbesar di Filipina dengan sekitar 1.500 gerai di seluruh dunia. Jollibee juga menaungi merek-merek populer seperti Red Ribbon, Greenwich, Mang Inasal, dan Chowking.

Sosok di balik kesuksesan restoran fast food ini adalah Tony Tan Caktiong. Lahir pada tahun 1953, Tony berasal dari keluarga imigran Tionghoa yang sederhana. Ayahnya, seorang koki yang awalnya bekerja di sebuah kuil di Binondo sebelum akhirnya mengelola restoran di Davao. 

Berkat kerja keras seluruh keluarga, usaha mereka berkembang dan mampu membiayai pendidikan Tony hingga ke Universitas Santo Tomas, tempat ia meraih gelar di bidang teknik kimia.

Meskipun menempuh pendidikan teknik kimia, tetapi ketertarikan Tony pada dunia bisnis terus tumbuh seiring waktu. Suatu hari, saat berkunjung ke pabrik es krim Magnolia bersama seorang teman, Tony melihat poster iklan yang menawarkan waralaba rumah es krim dengan harga 17.500 peso per cabang.

Dengan modal 350.000 peso, Tony dan keluarganya membeli dua cabang waralaba es krim, yang kemudian diberi nama Cubao Ice Cream House dan Quiapo Ice Cream House. Mereka tidak hanya menjual es krim biasa, tetapi menyesuaikannya dengan minat pelanggan.

Baca Juga: Cerita Gideon Hartono Mendirikan Apotek K-24, dari Dokter Puskesmas hingga Sukses Punya Ratusan Jaringan Apotek Seluruh Indonesia

Sukses dengan waralaba milik keluarga, di usia 22 tahun, Tony memulai perjalanan bisnisnya sendiri dengan membuka toko es krim kecil bernama Jollibee. Bisnis tersebut berkembang lebih cepat dari yang ia bayangkan. 

Di tahun kedua, Tony mengembangkan gerai es krim menjadi gerai dengan menu tambahan hamburger dan ayam goreng. Menu baru ini mendapat sambutan positif, dengan antrian panjang pembeli setiap hari.

Mendengarkan permintaan pelanggan, Tony menambahkan sandwich dan makanan panas ke dalam menu. Langkah responsif tersebut mengubah toko es krim kecil Tony menjadi cikal bakal jaringan bisnis kuliner yang dikenal dunia.

Pada tahun 1978, tiga tahun setelah memulai bisnis toko es krimnya, Tony melihat peluang di industri makanan cepat saji lainnya. Ia kemudian memperluas cakupan bisnisnya dengan mengakuisisi Greenwich Pizza Corp, yang membuat Jollibee masuk ke pasar pizza dan pasta.

Pada tahun 2006, Jollibee Foods Corporation memperkuat posisinya dengan membeli sisa saham Greenwich Pizza Corporation. Tony membeli saham rekannya di Greenwich dengan nilai 384 juta peso, sehingga menjadikannya pemegang saham penuh.

Di bawah kepemimpinan visioner Tony, Jollibee tumbuh menjadi jaringan restoran cepat saji paling populer di Filipina yang menguasai 50% pasar makanan cepat saji di negara itu. Tak hanya di dalam negeri, ekspansi globalnya semakin agresif dengan mengakuisisi Chowking di Filipina pada tahun 2000 dan Yonghe Dawang di Tiongkok pada tahun 2004.

Baca Juga: Perjalanan Vico Lomar Membesarkan Fore Coffee, Malang Melintang di Dunia F&B hingga Sukses Bisnis Kopi

Jollibee pertama kali mencoba berekspansi ke luar negeri pada tahun 1985 dengan membuka cabang di Singapura, meskipun kemudian ditutup setahun kemudian. Di Indonesia, Jollibee pertama kali membuka gerainya pada tahun 1991 di Jakarta. Namun, akibat krisis finansial Asia pada tahun 1997, Jollibee menutup operasionalnya di Indonesia.

Meski demikian, Tony tidak menyerah. Pada tahun 2019, Jollibee mengakuisisi The Coffee Bean & Tea Leaf senilai 350 juta dolar AS, yang disebut menjadi langkah awal untuk kembali memasuki pasar Indonesia. 

Hingga saat ini, Jollibee belum kembali membuka gerainya di Indonesia, tetapi perusahaan ini terus melakukan ekspansi di negara-negara lain di sekitar Indonesia, termasuk Vietnam. Di sana, Jollibee membuka gerai ke-200 di Ho Chi Minh City pada 12 Desember 2024.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: