Gaikindo Berharap ke Pasar Ekspor untuk Kerek Penjualan di Tengah Ekonomi yang Sedang Lesu

Pemerintah memberikan insentif untuk kendaraan hybrid dengan potongan pajak sebesar 3 persen sejak Januari 2025.
Langkah ini dinilai oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebagai cara untuk mengerek penjualan kendaraan baru di Kuartal I 2025 di tengah pasar yang tengah lesu baik di domestik dan global.
"Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya kendaraan ramah lingkungan sekaligus meningkatkan penjualan kendaraan dengan teknologi hybrid," kata Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara.
Tidak hanya faktor domestik, tetapi juga perkembangan pasar ekspor menjadi pendorong optimisme. Menurut data terbaru, Filipina menjadi tujuan ekspor kendaraan terbesar Indonesia, terutama untuk kendaraan komersial.
Selain itu, pasar kendaraan MPV dan 7-seater di Amerika Latin seperti Meksiko menunjukkan permintaan yang tinggi. Namun, kata dia, untuk mencapai potensi ini dibutuhkan kerja sama yang erat antara pabrikan, pemerintah, dan sektor terkait.
Dengan berbagai faktor pendukung ini, Gaikindo optimistis untuk Kuartal II 2025 tetap tinggi. Harapannya, sektor otomotif Indonesia akan terus berkembang dengan adanya dukungan kebijakan pemerintah, insentif pajak, serta peningkatan daya beli masyarakat.
Ia menambahkan, semangat untuk mencapai pertumbuhan yang lebih baik tetap menguat, terutama dengan agenda besar seperti Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang akan digelar pada bulan Juli mendatang.
"Pabrikan Indonesia harus mampu memproduksi kendaraan yang kompetitif, pemerintah harus memfasilitasi ekspor, dan kita semua harus bekerja bersama untuk mencapai tujuan ini,"
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Advertisement