Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Usai Euforia Berkat Reformasi Fiskal Jerman, Kini Bursa Eropa Diancam Efek Keputusan The Fed

Usai Euforia Berkat Reformasi Fiskal Jerman, Kini Bursa Eropa Diancam Efek Keputusan The Fed Kredit Foto: Flickr/European Parliament
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Eropa kembali mencatatkan penguatan dalam perdagangan di Rabu (19/3). Pasar menguat tipis menyusul sejumlah faktor, termasuk kewaspadaan investor terhadap efek keputusan terkait suku bunga dari Federal Reserve (The Fed).

Dilansir dari Reuters, Kamis (20/3), Indeks Stoxx 600 naik 0,2% menjadi 555,37. Capaian ini melanjutkan kenaikan bursa hingga empat kali berturut-turut.

Baca Juga: Lawan Trump, Belanda Dorong Eropa Ganti Produk Teknologi Amerika Serikat

Ekonom ICG, Nicholas Brooks mengatakan investor cenderung menahan diri karena menantikan keputusan terkait dengan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed).

"Investor akan melihat dot plot untuk mengetahui bagaimana mayoritas anggota bank sentral memproyeksikan pergerakan suku bunga," kata Brooks.

Adapun The Fed baru-baru ini memberikan lampu hijau terhadap ekspektasi investor emas terkait dengan kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin di 2025. Sinyal tersebut muncul usai bank sentral memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya dalam kisaran 4,25% - 4,50%.

Namun, The Fed mengakui bahwa kebijakan pemerintah setempat pada saat ini bisa memperlambat laju penurunan inflasi. Oleh karenanya mereka menaikkan proyeksi inflasi tahun ini sekaligus menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi dari Amerika Serikat.

Brooks juga mengatakan bahwa pasar terus memantau rencana stimulus besar-besaran guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan belanja pertahanan di Jerman. Reformasi fiskal negara tersebut berpotensi meningkatkan prospek pertumbuhan jangka panjang kawasan Eropa.

"Pasar sudah memperhitungkan paket stimulus ini. Tantangannya sekarang adalah bagaimana dana tersebut digunakan secara efektif," jelas Brooks.

Adapun data terbaru menunjukkan bahwa inflasi zona euro bulan lalu lebih rendah dari perkiraan awal. Hal ini meredakan kekhawatiran bahwa tekanan harga yang lebih kuat dari dugaan dapat menghambat pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Bank Sentral Eropa (ECB).

Dari Geopolitik, pasar terus menyoroti  kemungkinan kesepakatan damai dalam konflik dari Rusia-Ukraina. Selain itu, kini pasar juga menyoroti Turki.

Baca Juga: Lawan Efek Kebijakan Trump, Uni Eropa Bakal Rilis Aturan Baru untuk Aluminium dan Baja

Di Turki, ketidakpastian politik meningkat setelah otoritas setempat menahan pesaing utama Presiden Tayyip Erdogan. Hal itu menjadi sorotan karena penangkapan tersebut atas tuduhan korupsi dan dugaan keterlibatan dengan kelompok teroris.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: