Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penyaluran Kredit Bank Jago (ARTO) Tembus Rp17,7 Triliun, Laba Bersih Ikut Melonjak

Penyaluran Kredit Bank Jago (ARTO) Tembus Rp17,7 Triliun, Laba Bersih Ikut Melonjak Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Jago Tbk (ARTO) berhasil mencatatkan kinerja yang cemerlang sepanjang 2024. Bank berbasis teknologi ini membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp128,51 miliar, naik signifikan dibandingkan Rp72,36 miliar pada 2023. Laba per saham dasar pun meningkat menjadi Rp9,27 dari sebelumnya Rp5,22.

Pendapatan bunga dan syariah bersih Bank Jago tercatat sebesar Rp1,55 triliun, sedikit mengalami penyesuaian dari Rp1,56 triliun pada tahun sebelumnya. Namun, pendapatan operasional lainnya mengalami lonjakan dari Rp197,02 miliar menjadi Rp290,95 miliar.

Peningkatan jumlah pengguna Aplikasi Jago turut mendorong pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK). Hingga akhir 2024, DPK Bank Jago mencapai Rp18,8 triliun, naik 56% dari Rp12,1 triliun pada 2023.

Baca Juga: BI Catat Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 10,30% di Februari 2025

CASA menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp10 triliun atau 53%, sedangkan deposito menyumbang Rp8,8 triliun atau 47%. Hal ini sejalan dengan strategi bank dalam meningkatkan akuisisi nasabah melalui kolaborasi dengan mitra ekosistem seperti GoTo dan platform reksadana  Bibit.

Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, menyatakan, "Dinamika ekonomi dan politik, baik di dalam negeri maupun global, menjadikan tahun 2024 penuh tantangan. Namun Bank Jago berhasil melewati 2024 dengan pencapaian yang positif dengan mencatatkan pertumbuhan bisnis yang kuat."

Bank Jago juga mencatat pertumbuhan kredit yang kuat, dengan total penyaluran kredit mencapai Rp17,7 triliun, meningkat 36% dari Rp13 triliun pada tahun sebelumnya. Kolaborasi dengan mitra ekosistem digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya menjadi kunci dalam menjaga kualitas kredit, tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) yang tetap rendah di 0,2%.

Baca Juga: Beri Subsidi Bunga 5% untuk Kredit Investasi Padat Karya, Pemerintah Siapkan Dana Rp20 Triliun

Dengan ekspansi yang terus berjalan, total aset Bank Jago tumbuh menjadi Rp28,5 triliun, naik 34% dari Rp21,3 triliun pada 2023. Meski liabilitasnya bengkak menjadi Rp19,81 triliun dari Rp12,76 triliun, namun ekuitas naik menjadi Rp8,51 triliun dari Rp8,35 triliun. Rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 44,4%, menunjukkan kondisi permodalan yang kuat untuk mendukung ekspansi ke depan.

Pada akhir 2024, jumlah nasabah Bank Jago mencapai 15,3 juta nasabah, termasuk 12,1 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago. Jumlah pengguna Aplikasi Jago bertambah 4 juta nasabah atau tumbuh hampir 50% jika dibandingkan dengan posisi akhir 2023 yang sebanyak 8,1 juta nasabah. 

Arief menegaskan bahwa pencapaian ini selaras dengan strategi Bank Jago sebagai bank digital yang mengutamakan inovasi dan kolaborasi. "Ini menjadi modal kuat Bank Jago untuk leap forward ke fase pertumbuhan berikutnya," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: