Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BYD Buat Gebrakan, Produsen Mobil Listrik Tiongkok Berlomba Hadirkan Teknologi Fast Charging

BYD Buat Gebrakan, Produsen Mobil Listrik Tiongkok Berlomba Hadirkan Teknologi Fast Charging Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

BYD, salah satu pemimpin pasar kendaraan listrik (EV) asal Tiongkok, kembali menunjukkan inovasinya dengan meluncurkan sistem pengisian daya berkecepatan tinggi yang mampu mencapai daya puncak hingga 1.000 kW. 

Teknologi mutakhir ini memungkinkan kendaraan listrik yang kompatibel menempuh jarak hingga 400 kilometer hanya dalam waktu 5 menit pengisian daya. Inovasi ini menjadi terobosan penting dalam industri kendaraan listrik, mengingat salah satu tantangan utama adopsi EV adalah waktu pengisian baterai yang lebih lama dibandingkan pengisian bahan bakar kendaraan konvensional.

Teknologi pengisian daya ultra-cepat ini diperkenalkan oleh pendiri sekaligus Chairman BYD, Wang Chuanfu, dalam peluncuran resmi pada Senin malam (18/3/2025) di Beijing. Wang menyebut inovasi ini sebagai solusi untuk mengatasi "kecemasan pengisian daya" (charging anxiety), yang selama ini menjadi hambatan utama dalam adopsi kendaraan listrik. 

Pengumuman ini langsung mengguncang pasar otomotif global dan membuat saham BYD yang terdaftar di Hong Kong melonjak lebih dari 6%, mencapai rekor tertinggi dalam 52 minggu terakhir. Kapitalisasi pasar BYD kini melebihi $165 miliar.

Sistem pengisian daya MegaWatt Charging System yang dikembangkan BYD tidak hanya menawarkan kecepatan pengisian yang luar biasa, tetapi juga dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pengguna kendaraan listrik. 

Baca Juga: Dua Bulan Pertama 2025, BYD Raup Cuan dengan menjual 3.400 Unit

Dua model terbaru BYD, yaitu sedan Han L dan SUV Tang L, akan menjadi yang pertama dilengkapi dengan teknologi pengisian daya berdaya 1.000 kW ini. Sebagai perbandingan, mengisi bahan bakar kendaraan berbahan bakar minyak membutuhkan waktu yang kurang lebih sama.

Keberhasilan BYD dalam mencapai terobosan ini didukung oleh sistem terminal pengisian daya megawatt berpendingin cair yang dilengkapi dengan chip daya silikon karbida generasi terbaru. Chip ini mampu menangani voltase hingga 1.500 volt, yang merupakan yang tertinggi di industri. Selain itu, BYD juga mengembangkan baterai flash charging dengan saluran neon ultra-cepat, yang berhasil mengurangi resistansi internal hingga 50%. Hal ini membuat pengisian daya berkecepatan tinggi menjadi lebih aman dan efisien.

BYD semakin memposisikan diri sebagai pesaing serius bagi Tesla, yang saat ini masih mengandalkan sistem pengisian daya berbasis 400 volt dengan kapasitas maksimal 250 kW, kecuali pada model Cybertruck dan Tesla Semi yang menggunakan teknologi lebih canggih. 

Sementara itu, perusahaan Tiongkok lainnya seperti Xpeng, Li Auto, dan NIO juga telah mengembangkan sistem pengisian cepat berbasis 800 volt, yang memungkinkan pengisian daya selama 10 menit untuk jarak tempuh 400 kilometer.

Baca Juga: Chery Ikut-ikutan BYD Pasang Drone Cerdas Fly Eye

Untuk mendukung adopsi teknologi ini, BYD berencana membangun lebih dari 4.000 stasiun pengisian daya cepat di seluruh Tiongkok. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pemilik kendaraan BYD terhadap stasiun pengisian pihak ketiga sekaligus meningkatkan kenyamanan penggunaan EV. 

Meskipun BYD telah membuat kemajuan signifikan dalam teknologi pengisian daya, perusahaan ini masih harus mengejar ketertinggalan dalam hal infrastruktur pengisian cepat. Saat ini, NIO memimpin dengan jaringan pengisian cepat terbesar di Tiongkok, yang mencakup hampir 2.700 stasiun. Sementara itu, Tesla telah membangun lebih dari 2.000 stasiun dengan 11.500 supercharger yang tersebar di berbagai lokasi.

Di Indonesia, perkembangan kendaraan listrik juga semakin pesat. Dengan hadirnya teknologi seperti Super E-Platform, tidak menutup kemungkinan BYD akan memasarkan produk-produknya di Tanah Air. Jika hal ini terjadi, konsumen Indonesia akan mendapatkan akses ke kendaraan listrik dengan teknologi pengisian daya terdepan, yang dapat mendorong adopsi EV secara lebih luas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: