Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PT Resource Alam Indonesia Catat Laba 95,4 Persen pada 2024

PT Resource Alam Indonesia Catat Laba 95,4 Persen pada 2024 Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) mencatatkan pencapaian luar biasa sepanjang tahun 2024, dengan pertumbuhan kinerja keuangan yang sangat kuat, didorong oleh efisiensi biaya, penguatan operasional, serta strategi ekspansi yang terarah.

Laba kotor perusahaan melesat hingga 95,4% menjadi US$103,14 juta dari US$52,78 juta di 2023. Peningkatan signifikan ini menjadi cerminan keberhasilan perusahaan dalam menjaga profitabilitas di tengah fluktuasi harga batu bara global.

Pendapatan meningkat 10,9% menjadi US$326,8 juta, dibandingkan US$294,67 juta pada tahun sebelumnya. Dengan kenaikan tersebut, maka laba bersih setelah pajak tumbuh solid sebesar 49,85%, mencapai US$40,15 juta dari US$26,8 juta pada 2023. 

“Pertumbuhan laba kotor hampir dua kali lipat di 2024 adalah hasil nyata dari kedisiplinan operasional, efisiensi yang terus ditingkatkan, dan optimalisasi rantai pasokan. Kami bangga dapat menunjukkan hasil yang begitu positif bagi seluruh pemegang saham di tengah tantangan pasar global,” ujar Direktur Keuangan PT Resource Alam Indonesia Tbk, Pak Agoes Soegiarto Soeparman.

Baca Juga: Kementerian ESDM Sebut Harga Batu Bara Bakal Terkontraksi di 2025

Pertumbuhan margin yang signifikan dan efisiensi biaya

Ratio profitabilitas perusahaan memperlihatkan penguatan tajam gross profit margin ratio melonjak dari 17,91% menjadi 31,56%, operational profit margin ratio meningkat dari 12,97% menjadi 19,84%, net profit margin ratio naik dari 9,10% menjadi 12,28%. 

Di sisi efisiensi, cash cost berhasil ditekan sebesar 17,4%, dari US$34,65/MT di 2023 menjadi hanya US$28,61/MT di 2024, sebuah capaian penting yang menegaskan efisiensi operasional perusahaan.

Produktivitas dan penjualan meningkat

Produksi batu bara mencapai 5,92 juta MT, naik 10,87% dari 5,34 juta MT tahun lalu. Penjualan bahkan tumbuh lebih tinggi, sebesar 19,27% dari 5,24 juta MT pada 2023 menjadi 6,25 juta MT pada tahun 2024.

Fundamental keuangan makin kokoh

Perusahaan juga memperkuat fundamental keuangannya dengan rasio yang semakin sehat diantaranya Return on Assets (ROA) naik dari 13,37% menjadi 19,21%, Return on Equity (ROE) meningkat dari 19,24% menjadi 24,96% serta Debt to Equity Ratio turun signifikan dari 3,82% menjadi hanya 1,66%.

“Kami mengelola keuangan dengan sangat hati-hati dan strategis. Penurunan debt-to-equity ratio menjadi 1,66% memperkuat posisi kami untuk terus bertumbuh tanpa beban utang berlebihan, dan ini menjadi dasar kami melangkah ke depan dengan penuh keyakinan,” tambah Agoes.

Langkah strategis 2025: perluasan kapasitas dan penguatan rantai pasok

Untuk tahun 2025, KKGI menetapkan target produksi dan penjualan sebesar 5,85 juta MT, yang berasal dari produksi 4,85 juta MT dari PT Insani Baraperkasa, produksi 0,99 juta MT dari PT Loa Haur sebagai bentuk kesiapan mendukung target ini, PT Loa Haur telah menyelesaikan pengembangan stockpile di area seluas 3 hektar, mempercepat pembangunan infrastruktur, serta menambah jumlah kontraktor tambang.

Tak hanya itu, KKGI bersama PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) telah membentuk perusahaan patungan PT Trans Bahtera Pioneer (TBP) dengan penyertaan modal awal sebesar Rp51,5 miliar. Joint venture ini akan memberikan KKGI akses logistik langsung, menekan ketergantungan pada pihak ketiga, dan meningkatkan efisiensi transportasi batu bara.

“Pembentukan TBP menjadi langkah strategis kami untuk memperkuat kendali rantai pasokan dan efisiensi transportasi. Ini akan memberi dampak positif langsung pada profitabilitas dan stabilitas operasional kami ke depan,” jelas  Agoes.

Baca Juga: Wamen Investasi Sebut Hilirisasi Batu Bara ke DME Bukan Satu-satunya Opsi

Masa depan: energi terbarukan, perdagangan karbon, dan properti

KKGI terus melangkah ke arah diversifikasi dan keberlanjutan diantaranya PLTM Cicatih merencanakan pembangunan fasilitas pengolahan sampah sebagai wujud komitmen sosial dan lingkungan, PT Bias Petrasia Persada sedang menjajaki kerjasama dengan I-REC (International Renewable Energy Certificate) dalam perdagangan karbon untuk periode 2024–2029.

Melalui unit usaha RAIN REALTY, KKGI telah membuka Marketing Gallery di Handil Bakti, Kota Samarinda, dan akan menggelar Ground Breaking dan Grand Launching pada Kuartal 2 tahun 2025. Saat ini, KKGI memiliki cadangan lahan lebih dari 3.000 hektar di Samarinda dan Kutai Kartanegara untuk mendukung ekspansi bisnis properti jangka panjang.

“Dengan pijakan keuangan yang kuat, efisiensi operasional yang sudah terbukti, dan strategi ekspansi yang terukur, kami optimis KKGI akan terus menciptakan nilai tambah yang maksimal bagi para pemegang saham,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: