
Hubungan Amerika Serikat (AS)-Kanada menjadi sorotan dunia, hal ini menyusul diskusi yang baru saja terjadi antara pemimpin kedua negara tersebut soal kebijakan tarif dari AS.
Presiden AS, Donald Trump baru-baru ini mengatakan bahwa dirinya mendapatkan diskusi yang produktif dengan Perdana Menteri Kanada Mark Carney.
Baca Juga: Siap Perang Dagang, Trump Ancam Tarif Impor Lebih Besar untuk Uni Eropa dan Kanada
"Itu adalah percakapan yang sangat produktif. Kami sepakat dalam banyak hal dan akan bertemu segera setelah pemilu untuk membahas politik, bisnis, dan berbagai faktor lainnya," tulis Trump, dilansir dari Reuters, Sabtu (29/3).
Trump menambahkan bahwa pembicaraan tersebut akan menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan bagi Amerika Serikat dan Kanada. Menariknya, ia juga merujuk negara tetangganya tersebut sebagai negara berdaulat setelah sebelumnya terus menganggap negara tersebut sebagai bagian dari AS.
Adapun Perdana Menteri Kanada Mark Carney menyebut diskusi tersebut berlangsung dengan penuh rasa hormat.
"Presiden menghormati kedaulatan kami, baik dalam komentar pribadinya maupun pernyataan publiknya," katanya.
Namun, Carney menegaskan bahwa Ottawa tetap akan memberlakukan tarif balasan pekan depan, sesuai rencana sebelumnya.
"Saya telah memberinya bahwa pemerintah saya akan menerapkan tarif balasan untuk melindungi pekerja dan ekonomi setelah pengumuman tindakan perdagangan baru pada 2 April," ujar Carney.
Baca Juga: PHK Gegara Trump: 100.000 Pekerja Terancam Efek Tarif di Kanada
Carney juga mengungkap bahwa kedua pemimpin sepakat untuk memulai perundingan menyeluruh tentang hubungan ekonomi dan keamanan baru setelah pemilu dari Kanada di 28 April 2025.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement