
Kanada terancam menghadapi badai pengangguran menyusul efek serangan kebijakan tarif yang dilancarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Direktur Nasional United Steelworkers, Marty Warren baru-baru ini mengatakan bahwa ratusan pekerja dalam sektor baja dan aluminium telah kehilangan pekerjaan mereka akibat gelombang layoff menyusul tarif di Kanada.
Baca Juga: Tak Akan Buru-buru Negosiasi, Kanada Siap Melawan Balik Tarif Balasan dari Trump
140 Pekerja Canada Metal Processing Group baru-baru ini misalnya kehilangan pekerja akibat pemberlakuan kebijakan tarif. Juru bicara perusahaan terkait menyebut bahwa pengurangan tenaga kerja ini juga diikuti dengan pembekuan rekrutmen untuk posisi baru dan kosong.
27 Pekerja Algoma Steel juga kehilangan pekerjaan mereka. Hal ini juga diikuti oleh ancaman pemutusan kerja lanjutan jika perusahaan gagal menemukan pelanggan baru di Kanada.
"Setiap orang yang kehilangan pekerjaan merupakan pukulan besar," kata Warren, dilansir dari Reuters, Kamis (27/3).
Warren memperingatkan bahwa gelombang pemutusan kerja yang lebih besar dapat terjadi pekan depan, bersamaan dengan berakhirnya masa tenggang dari tarif untuk barang-barang yang masih mematuhi perjanjian perdagangan bebas trilateral antara Meksiko,, Kanada dan AS.
"100.000 anggota kami diperkirakan juga akan terdampak dengan tarif penuh yang mulai berlaku pada 2 April, " ungkap Warren.
Baca Juga: Jelang Penerapan Tarif Trump, Schneider Electric Investasi US$700 Juta di AS
Warren dengan ini mendesak pemerintah untuk meningkatkan asuransi ketenagakerjaan dan pelatihan keterampilan bagi pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Ia menilai langkah ini diperlukan untuk memitigasi atas dampak kebijakan tarif di Kanada.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement