Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenperin Perluas Pasar Produk Kriyal Lokal ke Hong Kong

Kemenperin Perluas Pasar Produk Kriyal Lokal ke Hong Kong Kredit Foto: Kemenperin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mengembangkan industri kriya dalam negeri serta memperluas pasar hingga ke kancah global.

Selain untuk meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian nasional, upaya tersebut dilakukan untuk memperkenalkan potensi dan warisan budaya bangsa kepada dunia internasional melalui produk yang berkualitas, unik dan berdaya saing.

Baca Juga: Menko Airlangga Temui PM Malaysia Anwar Ibrahim, Koordinasi di Tingkat ASEAN untuk Merespons Tarif Resiprokal AS

“Upaya pengembangan tersebut dilakukan turut menggandeng dan berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti pelaku industri besar, retail, marketplace, akademisi, desainer, hingga asosiasi,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Minggu (6/4).

Guna semakin memperluas pasar produk kriya Indonesia ke kancah global, Kemenperin melalui Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya (BPIFK) menjalin kolaborasi dengan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Kota Denpasar untuk memfasilitasi booth pameran 12 pelaku industri kecil dan menengah (IKM) binaan BPIFK di pameran Home In Style Hong Kong 2025.

Ajang bergengsi di bidang produk rumah dan gaya hidup tersebut diselenggarakan oleh Hong Kong Trade Development Council (HKTDC), yang akan berlangsung pada 27-30 April 2025 di Hong Kong Convention and Exhibition Centre.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita mengemukakan, pelaku IKM yang diberangkatkan itu merupakan hasil binaan Kemenperin yang diharapkan dapat memperoleh pengalaman, jejaring, serta wawasan yang bermanfaat bagi pengembangan bisnis berikutnya. 

“Upaya ini dilakukan sebagai bentuk memaksimalkan potensi pelaku IKM untuk dapat melakukan ekspor ke pasar global, yang didorong karena adanya potensi pasar ekspor untuk produk industri kerajinan tanah air,” ungkapnya.

Reni juga menyampaikan, industri kerajinan dalam negeri memiliki pangsa pasar ekspor yang potensial dan perlu terus dimaksimalkan oleh para pelaku IKM dalam negeri. 

“Berdasarkan data Pusdatin Kemenperin, kinerja ekspor industri kerajinan dalam negeri pada tahun 2024 mencapai angka USD679,02 juta. Adapun lima negara tujuan ekspor produk industri kerajinan Indonesia yaitu ke Cina, Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, dan Belanda,” sebutnya.

Dirjen IKMA juga turut mengapresiasi atas dukungan HIPPI Denpasar yang telah menjalin kerja sama dengan penyelenggara Pameran Home in Style Hongkong 2025, yaitu HKTDC. 

“Partisipasi ini merupakan bagian dari komitmen kita semua selaku stakeholder pengembangan industri kriya dalam memberikan fasilitasi promosi dan perluasan akses pasar bagi pelaku IKM, sekaligus memperkuat positioning produk kriya Indonesia sebagai produk unggulan berkelas internasional,” paparnya.

Kepala BPIFK Dickie Sulistya menjelaskan bahwa 12 IKM binaan yang terpilih akan memamerkan beragam produk kriya unggulan, mulai dari furnitur, dekorasi rumah, hingga kerajinan tangan dengan sentuhan kearifan lokal Indonesia. 

“Para IKM binaan terpilih merupakan IKM yang dinilai sudah mampu untuk berpartisipasi pada pameran berskala internasional. Adapun 12 IKM tersebut berasal dari 6 provinsi yaitu DIY, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali dan Sulawesi Selatan,” terangnya.

Tidak hanya berkesempatan untuk menampilkan produk, para pelaku IKM juga akan mengikuti sesi business matching yang difasilitasi oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong, guna menjalin kemitraan dengan calon buyer dan distributor potensial dari berbagai negara. 

“Ke-12 pelaku IKM tersebut adalah jenama dari Robries, Rubycraft, Astraea Leather Craft, Conture Concrete Lab, Decak Handmade, Rappo, Theacastor, Jozz Craft, Hawa Leather, Rubysh, Eboni Watch dan Rakau.ina,” imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: