WE Online, Jakarta - ASEAN memiliki potensi untuk menjadi salah satu pusat utama manufaktur dunia dalam 10 tahun ke depan. Menurut sebuah laporan penelitian terbaru dari ANZ berjudul ASEAN The Next Horizon.
Tenaga kerja yang banyak dan muda serta lokasi yang strategis adalah beberapa keuntungan ASEAN yang dapat menarik banyak perusahaan untuk membangun basis produksi di wilayahnya. Defisit infrastruktur ASEAN yang besar akan tertutup selama dekade mendatang untuk memperkuat daya tarik sebagai kawasan pabrik Asia baru.
Yang menjadi poin penting dalam laporan tersebut, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan hanya sedikit di belakang Cina dan India, ASEAN akan muncul sebagai mesin pertumbuhan ke-3 di Asia dan menjadi ekonomi terbesar ke-5 di dunia pada akhir dekade ini.
Integrasi ASEAN yang lebih besar dan implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dapat memacu pertumbuhan PDB tahunan sebesar 6-8%. Sampai dengan tahun 2025, perdagangan ekstra-ASEAN dengan negara G4 mencapai US$ 3,7 triliun. Investasi asing langsung foreign direct investment dari negara G4 juga akan bertumbuh kuat mencapai sekitar US$ 106 miliar pada tahun 2025.
Laporan tersebut juga menyoroti peran penting Indonesia sebagai perekonomian yang dominan dan pemimpin utama dalam pembangunan ASEAN. Namun Indonesia tidak bisa mengambil tongkat kepemimpinan begitu saja dan perlu melibatkan praktik pemimpin terbaiknya dalam ekonomi dan politik.
Joseph Abraham, CEO ANZ Indonesia mengatakan, dengan memiliki 49% dari PDB ASEAN dan sebagai satu-satunya anggota G20, Indonesia harus menjadi pusat dasar politik dan ekonomi ASEAN. MEA memberikan kesempatan besar bagi Indonesia untuk menjadi pusat manufaktur dan logistik ASEAN.
Hal itu harus menjadi seruan bagi para pembuat kebijakan di Indnesia untuk mengambil kesempatan dengan memberikan insentif yang tepat untuk investasi asing dan mendorong arus investasi, profesional dan layanan yang terampil ke Indonesia. Untuk memanfaatkan bonus demografi, Indonesia perlu mengambil kesempatan ini dan menjadi pusat utama dari ASEAN. Sisa dekade ini menjadi momen penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Sama dengan negara Asia lainnya, ukuran sistem keuangan Indonesia masih jauh di bawah ukuran perekonomiannya. Sebagai ekonomi yang dominan, Indonesia perlu memperdalam pasar keuangannya secara signifikan dalam dekade mendatang untuk muncul sebagai kekuatan modal ASEAN.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Achmad Fauzi
Tag Terkait:
Advertisement