Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasar Global Makin Memanas, Analis Sarankan Investor Cermati 4 Saham Ini

Pasar Global Makin Memanas, Analis Sarankan Investor Cermati 4 Saham Ini Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok kembali mengguncang pasar global. Pemerintah AS secara resmi menaikkan tarif impor terhadap Tiongkok, menciptakan tekanan tambahan di pasar keuangan dunia.

Total tarif kini mencapai 104%, berlaku efektif mulai 9 April 2025. Angka ini mencakup tambahan tarif 50% di atas tarif timbal balik sebelumnya sebesar 34%, serta bea masuk rata-rata sekitar 20%. Langkah agresif ini merupakan respons atas tindakan balasan Tiongkok yang memberlakukan tarif 34% pada produk-produk Amerika.

Efek langsungnya terasa di bursa AS. Indeks S&P 500 jatuh 1,6% ke posisi 4.982,8, sementara Nasdaq merosot lebih dalam hingga 2,2% ke level 15.267,9. Kekhawatiran investor terhadap konflik dagang yang makin memanas antara dua ekonomi terbesar dunia mendorong aksi jual masif.

Baca Juga: IHSG Masih Berpotensi Lesu, BNI Sekuritas Rekomendasikan Investor Beli 6 Saham Ini

Dampak gejolak global juga terasa di Indonesia. Nilai tukar Rupiah ditutup di level Rp16.865 per dolar AS pada Selasa, setelah Bank Indonesia melakukan intervensi agresif di pasar domestik dan luar negeri untuk menjaga stabilitas kurs.

Di sisi lain, Analis Mirae Sekuritas Indonesia, Tasrul Tanar, menilai IHSG tengah berada dalam tren penurunan jangka menengah yang cukup kuat, dengan nilai r-squared mencapai 0.8834 selama 137 hari perdagangan terakhir.

IHSG kini berada di bawah garis bawah (lower line) dalam rentang +/-1,57 deviasi standar dari garis tengah (center line), dan pergerakan abnormal sebesar 11,66% atau sekitar 16 bar chart.

Baca Juga: Ahli Sarankan Pemerintah Ambil Langkah ini Biar Pasar Kembali Mereda Usai Trump Berulah

Meskipun indikator MFI masih menunjukkan area overbought, RSI dan CMO mengindikasikan momentum turun, sementara W%R berada dalam kondisi netral—menggambarkan bahwa koreksi mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: