Biang Kerok yang Bikin Investor Asing Mundur, CSIS: Korupsi dan Regulasi, Di Tingkat Kementerian 19 Ribu Peraturan, Belum Lagi di Daerah

Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri mengatakan ekonomi berbiaya tinggi (high-cost economy) di Indonesia masih menjadi hambatan besar.
Salah satu penyebab utamanya adalah tingginya tingkat korupsi yang tidak diimbangi dengan kepastian hukum.
"Ketidakpastian diperburuk dengan tumpukan regulasi yang luar biasa banyak dan sering berubah-ubah. Hanya di tingkat kementerian, tercatat hampir 19.000 peraturan, belum lagi di daerah" ujarnya.
Yose kemudian membandingkan pendekatan pembangunan ekonomi Indonesia dengan Tiongkok.
"Tiongkok sejak awal membuka diri dan mendorong produktivitas. Sebaliknya, kita sering merasa sudah besar dan malah menutup diri, seperti dalam kebijakan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang justru tidak banyak berkontribusi pada sektor industri," katanya.
Sebagai contoh, Yose menyinggung mundurnya LG dari proyek investasi baterai di Indonesia yang nilainya hampir mencapai 10 miliar dolar AS.
"Alasan keluarnya adalah ketidakcocokan dengan permintaan Indonesia agar rantai pasok (supply chain) baterai tetap didominasi oleh sektor pertambangan dalam negeri," ujarnya.
Menutup paparannya, Yose Rizal Damuri menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam merancang kebijakan ekonomi.
"Kita harus mengubah cara pandang dari kebijakan yang terlalu inward looking dan cenderung memberatkan, agar tidak semakin memperburuk kondisi pasar tenaga kerja dan memperlemah perekonomian nasional" tutup Yose.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Advertisement