Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Strategi TINS Hadapi Ketidakpastian Global

Ini Strategi TINS Hadapi Ketidakpastian Global Kredit Foto: PT Timah Tbk
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Timah Tbk (TINS) menegaskan komitmennya menjaga keberlanjutan bisnis di tengah dinamika industri timah global yang kian menantang.

Perusahaan pelat merah ini terus memperkuat fundamental melalui eksplorasi agresif, efisiensi operasional, serta penguatan tata kelola kemitraan tambang darat dan laut.

Di tengah fluktuasi harga komoditas dan tekanan makroekonomi global, TINS tetap melaju dengan strategi jangka panjang.

Sepanjang 2024, TINS mencatatkan sumber daya timah sebesar 807.234 ton dan cadangan sebesar 312.506 ton, yang menjadi fondasi penting untuk menjaga kesinambungan produksi di tahun-tahun mendatang.

Baca Juga: Pendapatan Melesat, Timah Balikan Rugi Jadi Untung Rp1,19 Triliun

Langkah strategis lain yang disiapkan mencakup peningkatan produktivitas tambang, perbaikan tata kelola kemitraan, serta pengembangan bisnis hilir dan non-timah.

Di sisi lain, efisiensi biaya menjadi kunci, termasuk pengurangan fixed cost dan selektivitas dalam investasi agar tetap fokus pada proyek-proyek bernilai strategis tinggi.

Upaya deleveraging juga mulai menunjukkan hasil. Sepanjang 2024, TINS berhasil menurunkan liabilitas sebesar 19,08% menjadi Rp5,35 triliun, melalui pelunasan pinjaman jangka pendek serta aksi pembelian kembali (buyback) surat utang jangka menengah (MTN). Hal ini turut memperkuat posisi keuangan perusahaan dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.

Dari sisi kinerja keuangan, TINS membukukan pendapatan sebesar Rp10,86 triliun pada 2024, tumbuh 29,37% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp8,39 triliun. Pertumbuhan ini sejalan dengan kenaikan volume penjualan dan harga jual rata-rata logam timah.

Baca Juga: Timah (TINS) Teken Layanan Jasa Notional Pooling dengan BRI

Beban pokok pendapatan hanya naik tipis 1,26% menjadi Rp8,03 triliun, sehingga mendorong kenaikan laba usaha menjadi Rp1,76 triliun. EBITDA pun melonjak signifikan ke Rp2,71 triliun—naik hampir 4 kali lipat dibanding tahun 2023.

Meski total aset sedikit terkoreksi 0,42% menjadi Rp12,80 triliun, posisi ekuitas justru meningkat tajam 19,35% menjadi Rp7,45 triliun, mencerminkan keberhasilan transformasi kinerja operasional dan keuangan.

“Di tengah kondisi ekonomi makro dan pasokan logam timah global yang kurang mendukung, Perseroan berhasil mencapai kinerja yang cemerlang pada tahun 2024 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp1,19 triliun, naik 364% dibandingkan dengan pencapaian kinerja Perseroan pada tahun sebelumnya yang membukukan rugi bersih sebesar Rp449,67 miliar dengan optimalisasi kinerja produksi, pemasaran dan keuangan dalam hal menurunkan interest bearing debt dan efisiensi.“ ujar Fina Eliani Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT TIMAH Tbk.

Kesehatan keuangan TINS juga tercermin dari sejumlah rasio keuangan kunci: Quick Ratio sebesar 73,2%, Current Ratio 222,0%, Debt to Asset Ratio 41,8%, dan Debt to Equity Ratio 71,8%.

Dengan fundamental yang lebih kuat dan strategi jangka panjang yang terstruktur, PT Timah Tbk siap melangkah lebih solid menghadapi tantangan industri dan pasar global ke depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: