Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rupiah Dilanda Dilema, Ini Strategi Bank Mandiri Jaga Likuiditas Valas

Rupiah Dilanda Dilema, Ini Strategi Bank Mandiri Jaga Likuiditas Valas Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menyoroti pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat pengaruh global. Untuk itu, perseroan menyiapkan strategi dalam mengantisipasi nilai tukar Rupiah dengan mengelola likuiditas valas (valuta asing) secara prudent.

Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara mengatakan bahwa saat ini kondisi likuiditas valas perseroan dalam kondisi baik.

 "Kami meyakini melalui strategi pengelolaan likuiditas valas yang prudent, fleksibel, serta didukung oleh diversifikasi sumber dana yang solid, Bank Mandiri tetap berada dalam posisi yang kuat untuk menjaga kestabilan dan kecukupan likuiditas secara berkelanjutan," ujar Ashidiq kepada Warta Ekonomi, Jakarta, Rabu (9/4/2025).

Baca Juga: Puan Ingatkan Pemerintah soal Kondisi Rupiah yang Sudah Rp17 Ribu dan IHSG Anjlok Lebih dari 9 Persen

Meskipun kondisi likuiditas tetap kuat, Ashidiq mengatakan bahwa Bank Mandiri perlu menjaga likuiditas valas.

Adapun strategi Bank Mandiri diantaranya memiliki berbagai macam alternatif untuk melakukan pendanaan baik melalui strategi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Valas, maupun pendanaan non-DPK (wholesale funding) melalui transaksi yang sifatnya bilateral, club deal, ataupun penerbitan Surat Utang,

Bank berlogo pita emas itu mencatat penyaluran kredit valas menunjukan akselerasi positif di sepanjang tahun 2024, dengan pertumbuhan per 31 Desember 2024 sebesar 10,12% secara year on year (yoy).

 "Pertumbuhan ini sejalan dengan komitmen kami dalam mendukung pembiayaan nasabah global, khususnya pelaku usaha yang membutuhkan eksposur dalam mata uang asing," imbuhnya.

Selain itu, pada periode yang sama, Dana Pihak Ketiga (DPK) valas juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,92% YoY.  Adapun, transaksi terbanyak masih berasal dari aktivitas trade finance dan treasury, yang menjadi kebutuhan utama nasabah korporasi dengan jaringan internasional.

Baca Juga: Bank Mandiri Percepat Sinergi Bisnis dengan Kopra Supplier Financing untuk Akselerasi Pembiayaan Rantai Pasok

Sementara itu, pada 24 Maret 2024, Bank Mandiri telah menerbitkan Euro Medium Term Note (EMTN) US$800 juta.

"Terbaru, kami baru saja menerbitkan Euro Medium Term Note (EMTN) senilai USD800juta pada 24 Maret 2025 dengan proceed yang digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: