Menpar Dorong Percepatan Investasi Hijau di Asia-Pasifik untuk Pariwisata Berkelanjutan

Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengatakan sektor pariwisata menjadi mesin utama pertumbuhan ekonomi di Asia Timur, Pasifik, dan Asia Selatan.
Hal tersebut disampaikannya dalam sambutannya pada Konferensi Regional Pariwisata PBB di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (16/4/2025) yang merupakan bagian dari rangkaian agenda hari kedua penyelenggaraan Joint Commission Meeting untuk Komisi UN Tourism untuk Asia Timur dan Pasifik (CAP) dan Komisi UN Tourism untuk Asia Selatan (CSA) yang ke-37 yang digelar di Jakarta.
Baca Juga: Sebelum Kembangkan Potensi Desa, 7 Unit Usaha Kopdes Merah Putih Harus Didirikan
“Hal ini karena pariwisata merupakan sektor yang telah menciptakan lapangan kerja, mendorong pembangunan infrastruktur, mempromosikan pertukaran budaya, serta membantu mendorong kolaborasi global,” kata Menteri Widiyanti Putri, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Kamis (17/4).
Konferensi Regional Pariwisata PBB tersebut membahas investasi hijau dan kebijakan pariwisata tentang ekonomi sirkular.
Kawasan Asia-Pasifik telah memantapkan diri sebagai pemimpin global dalam menarik dana investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI).
Berdasarkan data dari UNCTAD, World Investment Report 2024 and UNCTAD, Trends Monitor 48 menunjukkan bahwa seluruh sektor di Kawasan Asia-Pasifik telah menyumbang sebesar 40 hingga 50 persen dari total arus FDI dunia.
Sementara untuk sektor pariwisata, data dari fDi Intelligence, Financial Times, UN Tourism pada Februari 2025 menyatakan bahwa Kawasan Asia-Pasifik telah mengamankan 642 proyek FDI greenfield dari tahun 2018 hingga 2024 senilai 66,4 miliar dolar AS.
Potensi investasi tersebut menyoroti perlunya arah strategis yang jelas untuk memastikan bahwa arus modal masuk selaras dengan tujuan keberlanjutan jangka panjang.
Melalui Konferensi Regional Pariwisata PBB, Menteri Pariwisata Widiyanti berharap dapat memberikan kesempatan bagi para delegasi untuk bertukar ide tentang bagaimana kawasan Asia-Pasifik dapat mempercepat investasi hijau yang berdampak dari energi terbarukan di perhotelan hingga praktik pariwisata yang sadar lingkungan. Menurut dia, ada begitu banyak peluang untuk investasi yang mendukung planet dan ekonomi agar semakin inklusif dan berkelanjutan.
“Investasi hijau menawarkan potensi besar untuk melindungi ekosistem dan warisan budaya kita, meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan memberikan manfaat masyarakat jangka panjang,” kata Menteri Pariwisata.
Dalam sesi ini, Menteri Pariwisata Widiyanti meluncurkan pedoman investasi yang disusun oleh UN Tourism dengan judul “Tourism Doing Business: Investing in Indonesia”. Pedoman ini akan menjadi peta jalan untuk membantu investor menavigasi dan membuka potensi besar sektor pariwisata Indonesia yang berkembang pesat.
“Ini adalah tonggak penting dalam upaya mendorong pariwisata berkelanjutan dan memperkuat posisi Indonesia sebagai tujuan utama untuk investasi dan bisnis pariwisata,” kata Menteri Pariwisata Widiyanti.
“Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada UN Tourism yang telah menyusun panduan ini dan menyampaikan penghargaan tulus kepada semua pemangku kepentingan yang telah bekerja tanpa lelah,” ujar Menteri Pariwisata.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement