Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengapa Mobil Merek-Merek China Justru Menguasai Ketika Pasar Otomotif Sedang Lesu?

Mengapa Mobil Merek-Merek China Justru Menguasai Ketika Pasar Otomotif Sedang Lesu? Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penjualan kendaraan roda empat dari merek-merek China pada kuartal pertama (Q1) 2025 menunjukkan kinerja positif meski industri otomotif domestik secara keseluruhan sedang melemah.

Data yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), pengiriman mobil dari pabrik ke diler dalam jumlah besar, yang disebut penjualan wholesale, oleh berbagai merek asal China pada kuartal pertama tahun ini mencapai 20.496 unit, meningkat 154 persen dibandingkan tahun lalu.

Faktor utama yang menyebabkan peningkatan ini adalah semakin banyaknya merek China yang masuk ke pasar Indonesia dalam setahun terakhir, khususnya di segmen kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Sekitar 10 merek baru asal China diluncurkan di Indonesia sejak awal tahun lalu. Salah satunya adalah BYD yang mencatatkan penjualan wholesale hampir 6.000 unit dalam tiga bulan pertama tahun ini, menjadikannya merek terlaris ke-9 secara nasional.

"Pertumbuhan eksplosif merek-merek China menunjukkan kekontrasan yang tajam terhadap pelemahan kinerja pasar otomotif secara keseluruhan," kata pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu.

Yannes menyebut kesuksesan penjualan merek-merek China terutama dikarenakan menyasar segmen kendaraan listrik, pasar baru yang jumlah kompetitornya belum sebanyak kendaraan konvensional.

Di sisi lain, kehadiran BYD, Aion, hingga Geely berhasil menawarkan nilai produk yang kuat kepada konsumen domestik melalui harga yang kompetitif serta kecanggihan.

Pada kuartal pertama tahun ini, merek-merek China berkontribusi 10 persen terhadap penjualan wholesale di Indonesia, meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang masih kurang dari 4 persen.

Yannes meyakini persentase tersebut masih akan terus meningkat seiring melonjaknya permintaan kendaraan ramah lingkungan dan insentif pemerintah untuk EV.

Di sisi lain, merek-merek China juga mulai memasuki ceruk pasar baru, seperti kendaraan hybrid. Ant

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: