Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Halalbihalal IKA UB 2025, Alumni Kumpulkan Donasi Rp1 Miliar

Halalbihalal IKA UB 2025, Alumni Kumpulkan Donasi Rp1 Miliar Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB) M Zainal Fatah mengajak seluruh alumni untuk terus mendukung kemajuan almamater tercinta melalui penguatan dana abadi kampus.

Ajakan tersebut disampaikan dalam acara Halalbihalal IKA UB 2025 yang digelar di Gedung Serbaguna GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (26/4/2025).

Hadir dalam acara tersebut antara lain Rektor Universitas Brawijaya Prof. Widodo, Ketua Majelis Wali Amanat Prof. Muhadjir Effendy, dan Ketua Senat Akademik Universitas Prof. Nuhfil Hanani. Turut hadir pula mantan Ketua IKA UB yang kini menjabat sebagai Kepala Sekretariat Istana Wakil Presiden, Prof. Erani Yustika.

Halalbihalal IKA UB 2025 mengusung tema "Silaturahmi Erat, Alumni Kuat". Acara ini menjadi ajang istimewa bagi ribuan alumni dari berbagai angkatan untuk berkumpul, berbagi cerita, dan mempererat hubungan. 

Dalam sambutannya di hadapan para alumni, Zainal mengajak seluruh lulusan UB untuk menegakkan kepala, menyatukan langkah, dan bersama-sama membangun UB agar semakin berprestasi di kancah nasional dan global.

Zainal mengingatkan kembali makna Mars IKA UB yang diciptakan oleh Prof Erani Yustika, yang menyerukan semangat alumni untuk maju dengan penuh kebanggaan. "Kita harus terus menegakkan kepala untuk melangkah ke depan. Ini momentum bagi kita semua," ujarnya.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum ini juga menyoroti perubahan status Universitas Brawijaya menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH), yang menuntut adanya transformasi besar dalam tata kelola kampus.

Ia menyampaikan apresiasinya atas visi besar yang dibawa oleh Rektor UB, Prof Widodo, dan menekankan bahwa peran alumni sangat vital, terutama dalam memperkuat dana abadi kampus.

"Kami alumni berkomitmen memperbesar dana abadi UB. Ini bagian dari tanggung jawab kita untuk membangun Universitas Brawijaya yang lebih maju," tegas Zainal.

Melalui kegiatan charity pool yang sudah berjalan dalam beberapa tahun terakhir, alumni berhasil mengumpulkan donasi hingga mencapai Rp1 miliar. Zainal berharap semangat berbagi ini bisa terus digelorakan oleh seluruh alumni UB di berbagai penjuru.

"Kita harus menyisihkan sebagian rezeki kita, rezeki kolektif alumni, untuk memperkuat dana abadi. Insyaallah ini menjadi amal jariyah kita untuk kampus tercinta," tambahnya.

Di akhir sambutannya, Zainal kembali mengajak seluruh alumni untuk menjaga semangat kebersamaan dan menjadikan UB sebagai universitas kebanggaan, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di pentas global.

Hal yang sama disampaikan Rektor Universitas Brawijaya Prof Widodo. Dalam sambutannya, Widodo mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh alumni yang telah memberikan dukungan, baik berupa tenaga, pikiran, maupun sumbangan dana, untuk mendorong kemajuan UB. Ia menekankan, UB saat ini tetap menjadi salah satu perguruan tinggi favorit di Indonesia, dengan jumlah mahasiswa dari wilayah Jabodetabek yang terus meningkat, mendekati 40 persen.

"Sebagai perguruan tinggi, kita ingin alumni kita terus tumbuh, berkarya, dan berkontribusi lebih kuat di masyarakat. Jangan pernah berhenti beradaptasi dengan perubahan zaman," ujar Prof Widodo.

Ia juga menyoroti pentingnya solidaritas antaralumni. Menurutnya, kekuatan sebuah komunitas terletak pada persatuan. "Saya senang sekali jika ada pembentukan berbagai klub alumni, seperti klub golf, klub renang, klub bisnis, dan lainnya. Ini penting untuk mempererat ikatan kita," katanya.

Selain itu, Prof Widodo membanggakan capaian UB yang kini memiliki dana abadi lebih dari Rp76 miliar, berkat kontribusi para alumni. Dana ini, katanya, akan digunakan untuk memperluas akses pendidikan berkualitas bagi anak bangsa.

"Dengan dana abadi yang kuat, kita berharap lebih banyak generasi muda bisa menjadi pemain nasional dan global," tambahnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Brawijaya Prof Muhadjir Effendy mengingatkan seluruh alumni UB untuk terus menjaga marwah dan martabat almamater tercinta. 

Muhadjir menegaskan, tugas MWA adalah mengawal pengembangan bidang non-akademik, yang menurutnya memiliki peran sama pentingnya dengan bidang akademik. Ia mengibaratkan keduanya seperti dua sisi mata uang logam yang saling melengkapi dan menentukan nilai satu sama lain.

Muhadjir menyampaikan filosofi mendalam tentang hubungan alumni dan almamater. Ia menyebut almamater sebagai "rahim kedua" setelah rahim ibu kandung. Karena itu, mengabdi kepada almamater, kata Muhadjir, adalah kewajiban moral setiap alumni.

Muhadjir menekankan, bentuk pengabdian terbaik alumni adalah menjaga nama baik kampus, menjaga martabat, dan menunjukkan jati diri sebagai lulusan terbaik UB, di mana pun mereka berkiprah.

"UB itu tidak hanya diukur dari ranking akademiknya, tapi juga dari seberapa besar kontribusi para alumninya untuk bangsa dan negara," tegas Muhadjir.

Di akhir sambutannya, Muhadjir mengajak semua alumni untuk terus menjaga semangat kebersamaan, mengingatkan kembali pentingnya peran alumni dalam mengharumkan nama UB di kancah nasional maupun internasional.

Dalam acara tersebut, juga dilakukan penyerahan donasi sebesar Rp1 miliar untuk dana abadi kampus kepada Universitas Brawijaya.

Puncak kemeriahan terjadi saat musisi kenamaan Hedi Yunus menghibur para tamu dengan lagu-lagu andalannya. Berbagai doorprize menarik, termasuk hadiah utama sebuah sepeda motor, turut menambah semarak suasana silaturahmi di acara penuh keakraban ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: