Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pakar Soroti Fenomena Sell America: Investor Berlomba Jual Obligasi hingga Dolar AS

Pakar Soroti Fenomena Sell America: Investor Berlomba Jual Obligasi hingga Dolar AS Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Amerika Serikat (AS) telah membuat dunia keuangan sedikit lega dengan dukungannya terhadap Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia. Hal ini menjadi sorotan pasar termasuk Direktur Senior GeoEconomics Center,  Josh Lipsky.

Lipsky mengatakan bahwa sektor finansial sebelumnya tengah bersiap menghadapi kemungkinan terburuk dari pertemuan sejumlah elite keuangan hingga Bank Dunia dan IMF. Mereka sebelumnya khawatir bahwa dua lembaga keuangan global itu tak akan mendapatkan dukungan lagi dari AS.

Baca Juga: Siap Gelar Pameran Franchise Terbesar Tahun Ini, PT BMI Hadirkan Brand Peluang Usaha Potensial

"Sebagian besar orang meninggalkan pertemuan ini dengan bersiap-siap menghadapi kondisi ekonomi yang semakin memburuk. Gambaran besarnya, jika kita mundur sedikit, sangat mengkhawatirkan," ungkap Lipsky, dilansir dari Reuters, Senin (28/4).

Kini salah satu fenome yang menjadi sorotan pasar adalah aksi jual besar-besaran pada surat utang pemerintah dan aset berbasis dolar lainnya di AS, Hal ini mengindikasikan erosi kepercayaan investor terhadap kebijakan ekonomi dari Negeri Paman Sam.

Ia menegaskan bahwa kepercayaan terhadap kepemimpinan ekonomi negara tersebut merupakan alasan fundamental di balik status dolar sebagai mata uang cadangan dunia.

"Mitra Amerika Serikat akan mencari alternatif lain jika fenomena melemahnya kepercayaan kepercayaan investor ini tidak segera dipulihkan oleh AS," jelas Lipsky.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Amerika Serikat  Scott Bessent menyatakan dukungannya terhadap Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia. Ia menegaskan bahwa kedua lembaga itu memiliki nilai yang abadi.

Baca Juga: Dorong Perdagangan Terbuka, BI Gaungkan Penguatan Peran IMF di Tengah Tantangan Global

Namun, pihaknya juga mengkritik perluasan fokus misi lembaga tersebut ke isu-isu iklim, gender, dan kesetaraan. Menurutnya, kedua lembaga itu harusnya fokus  ke misi inti mereka, yakni stabilitas ekonomi dan pembangunan, dengan memperluas pembiayaan energi serta mengakhiri pinjaman untuk China.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: