Kemendikdasmen Tingkatkan Produktivitas dan Daya Saing Guru SMK serta Instruktur LKP
Kredit Foto: Ist
Panen Hasil Inovasi Para Pengajar Vokasi
Selain pembukaan program Peningkatan Kompetensi Guru SMK dan Instruktur LKP ini, Menteri Mu’ti juga berkunjung ke lokasi Panen Hasil Inovasi Guru Vokasi. Pada pameran tersebut, ditampilkan ratusan karya hasil inovasi guru-guru vokasi yang mengikuti program Peningkatan Kompetensi periode sebelumnya. Karya inovasi yang ditampilkan berasal dari ragam bidang keterampilan, mulai dari bidang otomotif, teknologi, kuliner, teknik informatika, agrikultur, pertanian, dan masih banyak lagi.
Salah satu inovasi yang ditampilkan dalam acara tersebut adalah 12 busana karya para siswa SMK Jurusan Tata Busana. Karya busana tersebut merupakan praktik baik kolaborasi BBPPMPV Bispar dan Indonesian Fashion Chamber (IFC) dalam program Peningkatan Kompetensi terhadap guru-guru Jurusan Tata Busana di sejumlah SMK. Kedua belas busana tersebut juga sudah pernah dibawa dalam ajang Front Row Paris pada tahun 2024 lalu.
Hadir pada acara ini, Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, turut menyampaikan apresiasi atas program Peningkatan Kompetensi dan Panen Karya Inovasi ini, terutama saat turut berkunjung ke area panen hasil inovasi.
“Saya melihat banyak sekali profesi dan keterampilan yang sebelumnya tidak terbayangkan dilakukan oleh murid SMK. Saya melihat ada pengembang game, desainer fesyen, pengembang perangkat lunak, dan banyak lagi profesi dan keterampilan lainnya. Saya juga melihat aspek kreativitas yang dipadukan dengan teknologi, sehingga menjadi nilai tambah dari karya dan inovasi yang dihasilkan”, papar Hetifah.
Tak hanya di bidang fesyen, hasil karya guru vokasi pun semakin menunjukkan eksistensinya di bidang teknologi, khususnya kecerdasan buatan. Alumni Program Peningkatan Kompetensi Guru SMK dan Instruktur LKP dari Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi, dan Komunikasi (BPPMPV KPTK) berhasil membuat Doctor Detector. Inovasi perangkat/software ini diinisiasi oleh para peserta pelatihan dari SMK Negeri 9 Malang.
“Aplikasi ini berbasis machine learning yang digunakan untuk memprediksi penyakit berdasarkan gejala yang dirasakan oleh pengguna dan dapat dilakukan secara mandiri,” terang Arif Kurniawan selaku ketua tim.
Ragam karya dan inovasi yang dihasilkan atas kerjasama Balai Vokasi dengan satuan pendidikan SMK dan LKP ini semakin menegaskan karya nyata vokasi dalam mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement