Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Fesyen Lokal, Menteri Ekrat Tertarik pada Pengembangan Industri Alas Kaki

Dukung Fesyen Lokal, Menteri Ekrat Tertarik pada Pengembangan Industri Alas Kaki Kredit Foto: Dok. Kemenekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf), Teuku Riefky Harsya, bersama Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) membahas berbagai tantangan industri fesyen nasional, khususnya terkait dengan persaingan produk-produk asing serta persiapan penyelenggaraan Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 yang akan digelar pada 28 Mei–1 Juni 2025.

Pembahasan tersebut dilakukan Menteri Ekran dan APMI dalam audiensi di Gedung Autograph Tower, Jakarta, Senin, (28/4/2025).

Baca Juga: KKP Tak Tolerir Praktik Usaha Ilegal Ancam Arwana Kalimantan

Menteri Ekraf, dalam audiensi tersebut, menerima permohonan dari APPMI untuk mendukung penguatan dan pengembangan industri mode Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan target peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor ekonomi kreatif sebesar 8,4% hingga 2029 dalam RPJMN 2025–2029.

Menteri Ekraf Teuku Riefky menegaskan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenrekraf) berkomitmen untuk mendukung perkembangan fesyen lokal.

"Kita memiliki semangat yang sama untuk mendorong produk Indonesia terus berkembang. Meski tidak dapat dilakukan secara instan, penguatan desain khas Indonesia menjadi strategi yang sangat efektif. Kemenekraf siap merekomendasikan kolaborasi lintas sektor melalui pendekatan hexahelix, serta membantu dalam menjembatani komunikasi dengan sponsor dan mendorong keterlibatan produk-produk daerah di IFW 2025," ujarnya, dikutip dari siaran pers Kemenekraf, Rabu (30/4).

Menteri Ekraf Teuku Riefky juga mengungkapkan ketertarikannya pada pengembangan industri alas kaki nasional, khususnya yang berkembang di Mojokerto. Menteri Ekraf Teuku Riefky menilai potensi ini perlu diangkat ke panggung nasional, seperti dalam IFW 2025, untuk memperluas pasar dan memperkuat ekonomi kreatif dari daerah.

Ketua Umum APPMI sekaligus Presiden IFW 2025, Poppy Dharsono, menyampaikan bahwa saat ini APPMI menaungi perancang dan pengusaha mode dari 21 provinsi, yang menjadi tulang punggung industri fesyen daerah. Hasil karya mereka akan dibawa ke IFW 2025 untuk dipromosikan dan dibangun brand nasionalnya.

"IFW telah berlangsung selama 13 tahun, menjadi wadah penting bagi para desainer daerah. Namun, kondisi industri saat ini cukup berat, dengan lebih dari 100 pabrik garmen tutup akibat tekanan produk fast fashion impor. Karena itu, kami berharap dukungan pemerintah untuk mempromosikan produk heritage Indonesia, yang menjadi identitas fesyen nasional," kata Poppy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: