Industri Gim RI Tumbuh Positif, Partisipasi di Gamescom 2025 Perluas Pasar Ekspor
Kredit Foto: Uswah Hasanah
Dalam memperkuat ekosistem gim nasional sekaligus memperluas akses pasar global, Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya menghadiri Gamescom 2025 di Cologne, Jerman.
Dalam acara yang berlangsung pada Rabu (20/8/2025) itu, Menteri Ekraf menekankan momen tersebut harus dimanfaatkan untuk memperkuat fondasi industri gim nasional yang berdaya saing, inklusif, dan berkelanjutan.
Baca Juga: Presiden Perintahkan Tindak Tegas Tambang Ilegal, Bahlil: Tanpa Pandang Bulu
Dirinya pun menyampaikan apresiasi kepada para pelaku industri yang telah berkolaborasi dengan pemerintah. Menurutnya, partisipasi di Gamescom 2025 membuka peluang besar untuk menjalin jejaring internasional, memperluas pasar ekspor, dan menarik minat investasi.
Menteri Ekraf Teuku Riefky turut mengungkapkan pertumbuhan industri gim menunjukkan tren positif. Saat ini terdapat lebih dari 150 juta pemain aktif, sebagian besar di platform mobile. Industri ini juga menyerap lebih dari 180 ribu tenaga kerja dengan nilai pasar mencapai Rp 30 triliun atau setara 1,9 miliar dolar AS pada 2024.
"Angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai pasar gim terbesar di Asia Tenggara dan peringkat 15 dunia," kata Menteri Ekraf Teuku Riefky, dikutip dari siaran pers Kemen Ekraf, Selasa (26/8).
Pada acara tersebut sebanyak sembilan perusahaan gim dan satu situs web gim Indonesia turut hadir di Gamescom 2025, berikut perusahaan tersebut:
1. Agate, Pengembang Gim
2. Busy Beaver, Pengembang Gim
3. Digital Happiness, Pengembang Gim
4. Gambir Studio, Pengembang Gim
5. GU Studio, Pengembang Gim
6. Kumagema Studio, Pengembang Gim
7. Rizero Studio, Pengembang Gim
8. Separuh Interactive, Pengembang Gim
9. SLAB, Pengembang Gim
10. Lapak Gaming, Situs Web Gim
Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) menegaskan komitmennya untuk terus mendukung penguatan ekosistem gim nasional, termasuk melalui kebijakan dan regulasi yang berpihak pada pelaku industri. Menteri Ekraf Teuku Riefky menekankan bahwa penyusunan kebijakan berbasis data sangat penting agar arah pengembangan industri lebih tepat sasaran.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement