Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bappenas Luncurkan Peta Jalan Tenaga Kerja Hijau untuk Dukung Visi Indonesia 2045

Bappenas Luncurkan Peta Jalan Tenaga Kerja Hijau untuk Dukung Visi Indonesia 2045 Kredit Foto: Bappenas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian PPN/Bappenas meluncurkan Peta Jalan Pengembangan Tenaga Kerja Hijau Indonesia dalam perhelatan Indonesia’s Green Jobs Conference (IGJC) 2025: Turning Vision Into Action, Selasa (29/4). Dokumen strategis ini menjadi panduan nasional dalam mempersiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi transisi menuju ekonomi hijau yang inklusif dan berkelanjutan.

Peluncuran peta jalan ini mendapat dukungan dari Pemerintah Jerman, Australia, dan Bank Dunia, serta dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan. Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas Febrian Alphyanto Ruddyardmenegaskan bahwa dokumen ini merupakan bagian dari upaya kolektif mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.

“Visi Indonesia Emas 2045 secara jelas telah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024. Ini adalah bentuk komitmen bersama seluruh komponen bangsa untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera,” ujar Febrian dalam sambutannya.

Baca Juga: Bappenas Gandeng BPI Danantara untuk Genjot Investasi Proyek Strategis Nasional

Peta jalan ini mengidentifikasi delapan sektor prioritas seperti energi terbarukan, efisiensi energi, pertanian berkelanjutan, pengelolaan limbah, hingga ekonomi sirkular—sektor-sektor yang dinilai memiliki potensi signifikan dalam penciptaan pekerjaan hijau dan mendukung ekonomi rendah karbon.

Pendekatan dalam penyusunan dokumen menitikberatkan pada identifikasi tugas dan kompetensi yang berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan, sehingga kebutuhan akan tenaga kerja hijau dapat diterjemahkan ke dalam keterampilan spesifik dan terukur.

Pada tahun 2025, jumlah tenaga kerja hijau di Indonesia diperkirakan mencapai 4 juta orang atau 2,7 persen dari total tenaga kerja nasional. Angka ini diproyeksikan meningkat menjadi 5,3 juta orang atau 3,14 persen pada tahun 2029 dalam skenario pertumbuhan tinggi. Sementara itu, 56 juta pekerjaan diperkirakan berpotensi menjadi pekerjaan hijau pada 2025, dan akan meningkat menjadi 72 juta pekerjaan pada 2029.

Namun, transformasi menuju tenaga kerja hijau tidak tanpa tantangan. Kesenjangan keterampilan, tingginya tingkat pekerjaan informal, rendahnya partisipasi perempuan, hingga ketimpangan pengupahan dan perlindungan sosial menjadi isu krusial yang harus diatasi melalui strategi pelatihan, reformasi pendidikan vokasi, serta kebijakan intervensi inklusif.

Peluncuran peta jalan ini juga menjadi bagian dari peringatan 50 tahun kerja sama pembangunan Jerman–Indonesia. Duta Besar Jerman untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor-Leste Ina Lepel menegaskan pentingnya dukungan internasional terhadap transisi hijau Indonesia.

Baca Juga: Bappenas: Prabowo Subianto Bangun Sejarah Baru dengan Program Makan Bergizi Gratis

“Dukungan Pemerintah Jerman merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mendukung Indonesia dalam memajukan transisi yang adil, inklusif, dan berkelanjutan menuju ekonomi hijau. Memajukan keterampilan tenaga kerja Indonesia menuju hijau menjadi salah satu faktor kunci,” ujar Ina Lepel.

Peta jalan ini merupakan hasil kolaborasi lintas sektor, termasuk Kementerian Ketenagakerjaan, lembaga pemerintah, sektor swasta, serikat pekerja, organisasi masyarakat sipil, serta mitra pembangunan seperti GIZ dan PROSPERA.

“Saya membayangkan dan bahkan bermimpi, bahwa dalam lima tahun ke depan, ketika seseorang ditanya ‘apa pekerjaan Anda?’, jawabannya tidak hanya soal gaji, tapi juga ‘seberapa hijau pekerjaan Anda?’ Mungkin itulah impian bersama kita: pekerjaan hijau sebagai ciri peradaban baru Indonesia,” pungkas Wakil Menteri Febrian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: