Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

De-eskalasi Senyap hingga Trump Berupaya Hubungi China, Gonjang-ganjing Tarif Segera Reda?

De-eskalasi Senyap hingga Trump Berupaya Hubungi China, Gonjang-ganjing Tarif Segera Reda? Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Akun Media Sosial Terafiliasi Media China, Yuyuan Tantian memicu spekulasi mengenai kemungkinan meredanya ketegangan perdagangan akibat perang tarif dari China dan Amerika Serikat (AS).

Tantian baru-baru ini mengatakan bahwa ada langkah negosiasi yang proaktif dari AS. Pemerintahan Donald Trump dikabarkan telah beberapa kali mencoba memulai diskusi terkait tarif impor dengan Beijing.

Baca Juga: Goda Toyota hingga Nvidia, Trump Ajak Raksasa Global Investasi Jumbo di AS

“Amerika Serikat secara proaktif telah menghubungi melalui berbagai saluran, berharap dapat mengadakan diskusi mengenai isu tarif dengan China,” tulis akun tersebut, dilansir dari Reuters, Jumat (2/5).

Belum ada konfirmasi resmi mengenai kabar tersebut namun hal ini selaras dengan sinyal de-eskalasi perang dagang yang diberikan oleh China dan AS.

Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett menyebutkan bahwa telah terjadi diskusi tidak resmi dalam berbagai lini pemerintahan terkait kebijakan tarif, termasuk dengan China.

Ia juga menyambut baik pelonggaran bea masuk pada beberapa produk asal negaranya, termasuk penghapusan tarif atas impor etana yang dilakukan oleh Beijing.

Namun Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun membantah bahwa telah ada perundingan resmi terkait dengan kebijakan tarif dari AS.

“Setahu saya, belum ada konsultasi atau negosiasi terkait dengan kebijakan tarif antara kami dan Amerika Serikat (AS),” jelasnya.

Baca Juga: Menkeunya Trump Sebut Belum Ada Negosiasi Tarif: Tanggung Jawab De-eskalasi Ada di China

Pihak China menegaskan bahwa setiap dialog harus dilakukan berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan saling menguntungkan. China juga tetap mengecam kebijakan tarif yang menurut pihaknya merupakan sebuah bentuk intimidasi terhadap ekonomi global.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: