Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kinerja Lesu! Laba Bersih Produsen Rokok Gudang Garam (GGRM)) Terjun Bebas 82,46% di Q1 2025

Kinerja Lesu! Laba Bersih Produsen Rokok Gudang Garam (GGRM)) Terjun Bebas 82,46% di Q1 2025 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) membuka tahun 2025 dengan tantangan besar. Di kuartal pertama, produsen rokok kretek ini hanya mampu membukukan laba bersih sebesar Rp104,43 miliar, terjun bebas hingga 82,46 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp595,57 miliar. Imbasnya, laba per saham dasar dan dilusian juga ikut merosot dari sebelumnya Rp310 menjadi hanya Rp54.

Pendapatan pun tak luput dari tekanan. Hingga 31 Maret 2025, total pendapatan tercatat sebesar Rp23,06 triliun, menurun 12,17 persen dari Rp26,26 triliun di kuartal I 2024. Pangsa pasar domestik tetap mendominasi, menyumbang Rp22,74 triliun, sementara ekspor tercatat Rp322,05 miliar. Keduanya juga lebih rendah dari capaian tahun lalu masing-masing Rp25,88 triliun dan Rp384,28 miliar.

Baca Juga: Tak Lagi Rp8 Triliun! Gudang Garam Kurangi Modal di Perusahaan Jalan Tol Jadi Rp109 Miliar!

Meski biaya pokok pendapatan terpangkas dari Rp23,47 triliun menjadi Rp21,06 triliun, tapi laba kotor tetap mencatat koreksi menjadi Rp2 triliun dari Rp2,79 triliun. Sementara itu, beban usaha tercatat Rp1,8 triliun, sedikit menyusut dari sebelumnya Rp1,87 triliun. Beban lainnya juga ikut turun tipis dari Rp1,23 miliar menjadi Rp1,16 miliar.

Adapun laba usaha Gudang Garam merosot signifikan, dari Rp981,9 miliar menjadi hanya Rp315,45 miliar. Beban bunga pun sedikit berkurang dari Rp190,65 miliar menjadi Rp120,34 miliar. Pada akhirnya, laba sebelum pajak penghasilan turun tajam ke Rp195,11 miliar dari Rp791,24 miliar. 

Baca Juga: Kini Sukses Bangun Garudafood, Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto Pernah Kerja untuk Gudang Garam

Di sisi neraca, total aset perusahaan per 31 Maret 2025 tercatat Rp84,39 triliun, sedikit menyusut dari Rp84,93 triliun di akhir 2024. Jumlah liabilitas juga berkurang, dari Rp23,02 triliun menjadi Rp22,37 triliun.

Secara rinci, liabilitas jangka panjang sebesar Rp2,14 triliun dan jangka pendek Rp20,22 triliun. Di sisi lain, ekuitas justru mengalami kenaikan tipis menjadi Rp62,02 triliun dari Rp61,91 triliun pada akhir tahun lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: