Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

100 Hari Pertama Menjabat Jadi Presiden, Ekonomi Babak Belur Minus 0,3 Persen, Yang Disalahkan Malah Presiden Sebelumnya

100 Hari Pertama Menjabat Jadi Presiden, Ekonomi Babak Belur Minus 0,3 Persen, Yang Disalahkan Malah Presiden Sebelumnya Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dinamika situasi ekonomi global makin tidak karuan sejak Amerika Serikat dipimpin lagi oleh orang yang bernama Donald Trump.

Banyak negara kelimpungan menghadapi langkah proteksionisme kelewatan dari Trump. Maksud hati untuk melindungi ekonomi dalam negeri AS, justru negeri Paman Sam itu remuk pertumbuhan ekonominya.

Lalu bagaimana Indonesia harus menyikapinya?

100 hari pertama masa jabatan Donald Trump memberi dampak ke ekonomi global, khususnya di bidang ekonomi dan geopolitik.

Menanggapi itu, ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin menyoroti sampul The Economist baru-baru ini yang menggambarkan elang Amerika Serikat dalam keadaan babak belur, seolah mengeluh ‘masih 1.361 hari lagi’ sebuah simbol pesimisme global terhadap kebijakan Trump.

"Data terbaru menunjukkan bahwa ekonomi Amerika Serikat tumbuh negatif sebesar -0,3% pada kuartal pertama 2025, sementara JP Morgan memperkirakan potensi resesi mencapai 40%. Imbas kebijakan perdagangan juga terasa, dengan penurunan impor AS dari Tiongkok hingga 70–80%," kata Wijayanto.

Ia menambahkan indeks kepercayaan konsumen AS juga turun ke angka 86, di bawah ambang normal 100.

"Namun, alih-alih mengakui krisis, Trump justru masih dalam kondisi penyangkalan dan terus menyalahkan Joe Biden atas kegagalan ekonomi ini," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: