- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
BEI Awasi Ketat Pergerakan Saham Bangun Karya Perkasa (KRYA), Ada Apa?
Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Pergerakan saham PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) tengah menjadi sorotan Bursa Efek Indonesia (BEI). Kenaikan harga saham yang melampaui batas kewajaran memicu pengumuman unusual market activity (UMA) dari pihak bursa.
"Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA)," tulis BEI dalam keterangannya.
Pada penutupan perdagangan Jumat (2/5), saham KRYA tercatat melonjak 11,96% ke posisi Rp103 per saham. Bahkan dalam sepekan terakhir, saham ini sudah melesat 63,49%, mengundang perhatian pasar dan regulator.
Baca Juga: Emiten RS Cipta Sarana Medika (DKHH) Incar Dana Rp69,9 Miliar dari IPO, Ternyata Buat Ini
Sementara itu, pasca pengumuman UMA, saham KRYA pada sesi pertama perdagangan Senin (5/5) pukul 09.50 WIB tampak melemah -2,91% ke Rp100 per saham.
BEI menegaskan bahwa pengumuman UMA ini tidak serta merta mengindikasikan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di sektor pasar modal.
"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham KRYA tersebut, kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut," jelas pihak bursa.
Baca Juga: Harganya Melonjak Tajam, Saham Tira Austenite (TIRA) Disuspensi BEI
Informasi terakhir yang dirilis oleh KRYA adalah penyampaian laporan keuangan interim (koreksi) yang dipublikasikan pada 29 April 2025 melalui situs resmi BEI. Hingga saat ini, BEI masih menunggu respons perusahaan terkait permintaan klarifikasi.
Untuk itu, investor diminta lebih cermat dalam mengambil keputusan investasi. BEI juga mengimbau agar memperhatikan jawaban perusahaan atas permintaan klarifikasi, mencermati kinerja dan keterbukaan informasi, meninjau kembali rencana aksi korporasi yang belum disahkan RUPS, serta mempertimbangkan berbagai risiko yang mungkin terjadi ke depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement