- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Usai Tenang Menyusul Liburan, Kini Bursa Asia Dibayangi Efek Ancaman Tarif Film AS
Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Perdagangan Bursa Asia terhenti menyusul libur dalam perdagangan di Senin (5/5). Investor tengah memperingati sejumlah event mulai dari Hari Buruh hingga Hari Anak.
Dilansir dari Reuters, Selasa (6/5), Pasar Asia sebelumnya mencatatkan kinerja yang baik dalam perdagangan terakhir mereka pada pekan lalu. Investor menyoroti perkembangan baik soal de-eskalasi perang tarif dari China-Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: AZEC Siapkan Hingga US$ 40 Miliar untuk Dukung EBT di Asia, RI Dapat Apa?
Namun kini pasar keuangan global tengah diguncang oleh belum adanya kepastian soal kemajuan konkret dalam pembicaraan dagang bilateral yang dilakukan oleh Negeri Paman Sam. Kekhawatiran baru juga muncul menyusul rencana tarif baru dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Trump baru-baru ini mengumumkan akan memberlakukan tarif 100% terhadap film asing yang masuk ke AS. Hal tersebut menimbulkan keraguan apakah ia benar-benar mulai bersikap lebih lunak dalam kebijakan dagangnya. Sebaliknya, langkah ini bisa menjadi pengingat akan sifat kebijakan tarif yang masih tidak menentu.
Adapun Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato menegaskan bahwa pihaknya tidak berniat menjual surat utang sebagai bentuk tekanan diplomatik ke AS.
Pasar kini menaruh perhatian terhadap keputusan soal pergerakan suku bunga dari The Federal Reserve (The Fed). Investor memiliki ekspektasi bahwa tarif baru bisa mendorong inflasi dan pengangguran yang mana akan mendorong bank sentral untuk mempertahankan suku bunga dari AS.
Baca Juga: Trump Hadirkan Tarif Film Asing, Harga Bitcoin Terkoreksi hingga US$93.600
Purchase Manager Index (PMI) Jasa Caixin China (April) juga akan menjadi sorotan karena akan memberi gambaran tentang kekuatan sektor jasa di Beijing.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement