- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Emiten Sawit Sampoerna Agro (SGRO) Banting Setir Jadi Perusahaan Holding, Telisik Detailnya
Kredit Foto: Istimewa
PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) berencana melakukan perubahan kegiatan usaha dari industri perkebunan dan kelapa sawit serta perdagangan besar buah yang mengandung minyak menjadi aktivitas perusahaan holding dengan kode KBLI 64200.
Hal itu sejalan dengan strategi dan upaya Perseroan untuk meningkatkan kinerja serta mendorong pertumbuhan kinerja secara berkelanjutan dan untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham di masa mendatang.
"Perseroan memandang perlu melakukan reorganisasi kegiatan usaha dengan fokus pada bidang investasi penyertaan modal pada entitas anak dan cucu (subsidiaries) untuk meningkatkan nilai (value) bagi subsidiaries Perseroan sesuai visi dan misi Perseroan," ujar manajemen SGRO, dikutip dari keterbukaan informasi, Kamis (8/5).
Baca Juga: Sulawesi Selatan Berpeluang Jadi Pusat Pertumbuhan Industri Hilir Sawit di Timur RI
Perseroan telah meminta penilai independen yang terdaftar di OJK, yaitu Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Iwan Bachron & Rekan (KJPP IDR) untuk melakukan studi kelayakan atas rencana perubahan kegiatan usaha Perseroan. Hasilnya, rencana perubahan usaha ini dinyatakan layak untuk dijalankan dari berbagai aspek, mulai dari pasar hingga keuangan.
Sehubungan dengan perubahan kegiatan usaha menjadi perusahaan holding, SGRO telah mengembangkan strategi untuk mempertahankan jajaran manajemen dan staf operasional yang ada, dengan pertimbangan bahwa pengalaman dan keahlian mereka sangat relevan untuk mendukung lini bisnis Perseroan setelah perubahan kegiatan usaha.
Saat ini, SGRO pun telah memiliki sumber daya manusia dan tenaga ahli yang cukup kompeten untuk mendukung kegiatan usaha yang baru.
Baca Juga: Trade War AS-Tiongkok, Industri Sawit Indonesia Dapat Angin Segar
"Namun, SGRO juga membuka peluang untuk menambah tenaga ahli baru yang memiliki kualifikasi dan keahlian sesuai dengan kebutuhan strategis di masa depan. Langkah ini menunjukkan komitmen SGRO dalam terus beradaptasi dengan perkembangan bisnis dan menciptakan struktur organisasi yang kuat demi keberhasilan perusahaan holding," kata manajemen.
SGRO optimistis perubahan kegiatan usaha akan memberikan kontribusi dan pengaruh positif pada kondisi keuangan Perseroan.
"Meskipun Perseroan kehilangan pendapatan langsung dari kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit, pabrik kelapa sawit, dan perdagangan minyak kelapa sawit, namun imbal hasil investasi penyertaan modal pada subsidiaries dan pemberian jasa penasihat (counsellors) dan perunding (negotiators) dapat mensubstitusi pendapatan dan manfaat keuangan dari kegiatan usaha sebelumnya," terang manajemen.
Perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk meminta persetujuan terkait rencana perubahan usaha ini pada 9 Mei 2025.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement