Perjalanan Michelle Caroline Sulistyo Membangun Kopi KULO yang Ternyata Lulusan Sekolah Fashion

Bisnis kopi di Indonesia terus berkembang pesat, ditandai dengan semakin banyaknya brand lokal yang bermunculan. Tak hanya menawarkan harga yang terjangkau, brand-brand ini juga mampu bersaing dengan merek-merek besar dari luar negeri. Salah satu contohnya adalah Kopi KULO, yang beroperasi di bawah naungan KULO Group.
Kopi KULO didirikan oleh Michelle Caroline Sulistyo, seorang entrepreneur muda yang kini terjun ke dunia F&B. Menariknya, sebelum membangun bisnis kopi, Michelle memiliki latar belakang pendidikan di bidang fashion.
Berdasarkan informasi dari akun LinkedIn-nya, wanita kelahiran 1994 ini menempuh pendidikan di Raffles Design Institute dari tahun 2013 hingga 2015 dan meraih gelar Bachelor's degree dalam bidang Fashion Merchandising.
Setelah mempelajari dunia fashion ia menaruh rasa penasaran yang mendalam di dunia F&B. Hingga pada tahun 2016 ia memilih untuk melanjutkan pendidikannya ke Le Cordon Bleu London, institusi kuliner bergengsi yang memberikan wawasan mendalam terkait F&B.
Michelle pun memulai kariernya di industri F&B dengan merintis KULO Group pada akhir tahun 2017. Perusahaan yang menaungi berbagai merek kuliner populer di Indonesia ini memulai perjalanan bisnis dengan Kedai Kopi KULO.
Berbekal dengan kecintaannya terhadap kopi, ia memutuskan untuk mendirikan Kopi KULO. Ia pun turut memasukkan minuman favoritnya Avocatto yaitu perpaduan jus alpukat, espresso, dan es krim ke dalam kedai kopi KULO. Tak disangka menu tersebut menjadi favorit banyak orang.
Sebagai pecinta kopi, Michelle menyadari bahwa minuman berbahan dasar kopi dengan berbagai inovasi rasa yang tidak biasa mampu menjadi daya tarik tersendiri. Keahliannya dalam membaca pasar dan memiliki intuisi yang baik, Michelle bersama dengan empat rekannya akhirnya membuka Kedai Kopi KULO pertama di kawasan Cikajang pada Desember 2017. Nama brand Kulo sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti “Saya” sehingga Kopi Kulo memiliki arti Kopi Saya.
Di awal pendirian kopi KULO pun tak berjalan dengan mulus. Memiliki modal awal kurang dari Rp100 juta, mereka hanya mampu menjual 10 hingga 20 gelas per hari. Hal itu tak membuat ia putus asa, Michelle dan rekannya pun mencoba banyak strategi termasuk mempromosikan ke orang-orang terdekat hingga masuk ke platform ride hailing seperti Gojek. Untungnya strategi berjalan dengan baik hingga membuatnya kebanjiran pesanan hingga ratusan cup.
Seiring berjalannya waktu, ia mulai menambahkan banyak varian rasa lain seperti Kopi Keju, Kopi Item, Es Coklat, dan masih banyak lagi. Perlahan-lahan kopi Kulo mulai banyak dikenal banyak orang hingga bisnis dapat dikemabngkan melalui sistem kemitraan yang kini dapat dijumpai di berbagai kota besar di Indonesia.
Kini Kopi KULO telah berkembang pesat hingga memiliki lebih dari 300 gerai yang tersebar di Tanah Air dengan rata-rata penjualan mencapai 250-300 gelas per hari.
Baca Juga: Perjalanan Vico Lomar Membangun FORE Coffee hingga Punya Ratusan Gerai
Tak berhenti dengan Kopi KULO, saat ini Michelle pun tengah mencoba peruntungan di bisnis F&B lain seperti Pochajjang Korean BBQ, Kitamura Shabu-Shabu, Xi Bo Ba, dan Mazeru.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement