Kredit Foto: Dok. Kemenperin
Sementara itu, film “Jumbo” menjadi bukti nyata keberhasilan IP lokal yang dikelola dengan baik. Dengan lebih dari 8 juta penonton, film ini telah mencetak sejarah sebagai film animasi Indonesia terlaris di Asia Tenggara, dan menunjukkan potensi karya lokal yang mampu bersaing di pasar global.
Direktur Industri Elektronika dan Telematika, Ronggolawe Sahuri menyampaikan, melalui kegiatan ini diharapkan mampu mengembangkan potensi para pelaku industri animasi lokal dan menguatkan ekosistem IP lokal melalui berbagai program sinergi.
“Kemenperin mengapresiasi IP Lokal seperti Jumbo sebagai wujud nyata dari upaya kita membangun daya saing industri animasi nasional dan memajukan industri berbasis kekayaan intelektual dalam negeri,” ujarnya.
Ronggolawe menambahkan, pihaknya akan terus aktif berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam penyusunan peta jalan industri animasi nasional, dengan fokus pada penguatan SDM industri, perluasan akses pasar, dan kolaborasi lintas sektor yang berkelanjutan.
Penyelenggaran kegiatan ini merupakan salah satu wujud Kemenperin dalam mendorong pengembangan industri animasi lokal. Ditjen ILMATE menghadirkan sutradara dan produser film “Jumbo” sebagai narasumber dalam sesi talkshow dan diikuti oleh 75 orang peserta yang berasal dari pelaku studio animasi lokal, sekolah dan kampus dengan prodi animasi, serta asosiasi animasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement