Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK: SBN Diborong Perbankan, Tembus Rp1.112,88 T di Maret 2025

OJK: SBN Diborong Perbankan, Tembus Rp1.112,88 T di Maret 2025 Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan pada Maret 2025, porsi kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) oleh perbankan tercatat tinggi.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae merinci total SBN sektor perbankan mencapai 18 persen atau Rp1.112,88 triliun dan SRBI sebesar 59,05 persen atau Rp526,17 triliun.

Baca Juga: Stabilkan Rupiah, BI Borong SBN Hingga Rp80 Triliun

"Per Maret 2025, perbankan mencatat kepemilikan sebesar 18% pada Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp1.121,88 triliun serta 59,05% pada Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp526,17 triliun," kata Dian dalam konferensi pers di Jakarta, Jakarta, Jumat (9/5/2025).

Menurutnya, porsi kepemilikan perbankan pada SBN dan SRBI mencerminkan peran aktif perbankan dalam mendukung stabilitas makro ekonomi dan memperkuat fondasi pembiayaan negara. 

"Kontribusi sektor perbankan terhadap perekonomian nasional, juga tidak hanya tercermin dari penyaluran kredit kepada masyarakat dan pelaku usaha, tetapi juga melalui kepemilikan pada instrumen keuangan yang mendukung penguatan kebijakan fiskal dan moneter," urainya.

Sementara itu, OJK mencatat pertumbuhan kredit perbankan mencapai Rp7.908,42 triliun atau naik 9,16% secara tahunan (year on year/yoy).

Dari sisi penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 4,75% yoy menjadi Rp9.010 triliun. Rinciannya, giro tumbuh 4,01%, tabungan naik 7,74%, dan deposito meningkat 4,75%.

Likuiditas industri perbankan pada Maret 2025 tetap memadai, dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing 116,05 persen dan 26,22 persen, masih di atas threshold masing-masing 50 persen dan 10 persen. 

Baca Juga: Danantara Diusulkan Punya Cadangan Bitcoin, Ini Respons Tegas OJK

Adapun Liquidity Coverage Ratio (LCR) berada di level 204,77 persen.  Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,17 persen dan NPL net 0,80 persen. Loan at Risk (LaR) juga relatif stabil, tercatat 9,86 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: