Kredit Foto: Youtube Sekretariat Presiden
“Kaidanren terus mendukung posisi Indonesia dalam proses aksesi di OECD maupun CP-TPP. Lalu, dengan JCCI, terdapat beberapa proyek yang sudah berjalan seperti MRT di Jakarta, dan terakhir kemarin baru saja disepakati terkait PLTP Muara Laboh yang menjadi bagian dari AZEC. Potensi kerja sama ke depan terbuka untuk sektor manufaktur, energi terbarukan, dan infrastruktur berkelanjutan,” ucap Menko Airlangga.
Sebagai informasi bahwa sampai 2024, Jepang merupakan investor asing terbesar ke-6 bagi Indonesia, dengan nilai investasi yang mencapai USSD3,46 miliar. Pada triwulan IV-2024, PMA Jepang di Indonesia didominasi oleh sektor kendaraan bermotor dan alat transportasi, transportasi, gudang dan telekomunikasi, industri kimia dan farmasi, industri mesin, elektronik, serta instrumen kedokteran.
“Dalam pertemuan kemarin juga dibahas terkait kondisi geopolitik, yang mana para pengusaha di Jepang juga sama-sama mempunyai keprihatian terhadap disrupsi perekonomian yang sedang terjadi. Nah, Indonesia sendiri merasa bahwa Jepang ini salah satu investor besar, dan trade kedua negara juga terus meningkat, dan mereka berpesan agar kita harus melanjutkan kerja sama yang ada (meskipun) di tengah ketidakpastian ini,” pungkas Menko Airlangga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement