Harga Emas Ambruk Usai AS-China Damai, Pengamat Ungkap Bisa Jadi Peluang!

Harga emas dunia mengalami koreksi signifikan setelah Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok mengumumkan kesepakatan sementara untuk memangkas tarif perdagangan selama 90 hari, yang mulai berlaku pada Rabu (14/5/2025). Kesepakatan ini disambut positif oleh pasar, namun menekan permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.
Hari ini, harga emas dunia tercatat menembus level USD3.245 per troy ounce dan diperkirakan masih bisa turun hingga USD3.185 per troy ounce.
Sementara itu, harga emas spot bahkan ambles sebesar 2,67% ke posisi USD3.235 per troy ounce. Padahal, bulan lalu emas sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high) di USD3.500,05 akibat meningkatnya ketegangan dagang global.
Baca Juga: Anjlok Lagi, Harga Emas Antam Usai Hari Waisak Terjun Bebas Jadi Rp1.884.000 per Gram
Pengamat pasar modal dan keuangan, Ibrahim Assuaibi, menyatakan bahwa meskipun saat ini terjadi koreksi, potensi emas untuk kembali menguat tetap terbuka.
“Kalau seandainya harga emas dunia itu tembus di bawah level 3.180, ya itu kemungkinan akan turun. Tapi kalau seandainya tidak tembus itu, kemungkinan akan balik ke 3.400,” kata Ibrahim kepada Warta Ekonomi, Jakarta, Selasa (13/5/2025).
Ibrahim menambahkan bahwa saat ini harga emas mulai menunjukkan stabilisasi dan mendapat dukungan dari level support tertentu.
“Walaupun memuatnya tidak terlalu besar. Sudah di Rp3.253. Tapi memang ada support. Support yang menentukan untuk harga emas ke depan,” pungkasnya.
Menurutnya, kondisi pasar saat ini masih mencerminkan kehati-hatian, meski tensi dagang antara dua negara raksasa tersebut mulai mereda. Ia menekankan bahwa koreksi yang terjadi bersifat sementara dan tidak menghilangkan status emas sebagai aset safe haven jangka panjang.
Baca Juga: Harga Emas Anjlok Menyusul Redanya Perang Dagang China-AS
“Sampai saat ini saya masih optimis bahwa harga emas dunia itu masih akan tetap naik. Walaupun kondisi dagang ini sedikit meredah, tapi harus ingat, ini hanya sesaat 3 bulan,” imbuhnya.
Ia mengimbau agar pasar tetap berhati-hati terhadap lonjakan harga emas yang rentan berubah sesuai kondisi global.
“Ya, pasar pun juga terus berhati-hati. Kemungkinan harga emas pun juga masih akan melonjak naik lagi. Tinggal nunggu momen saja karena saya lihat sendiri saat ini pun juga untuk harga emas sebelumnya sudah kembali stabil, kembali menguat,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa emas masih memegang peran penting sebagai safe haven, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.
“Nah, kita jangan melihat jangka pendek, tapi melihat jangka menengah, jangka panjang bahwa harga logam mulia atau emas perhiasan itu pasti akan terus mengalami kenaikan,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement