Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lebih dari 400 Pemilik Xiaomi SU7 Ultra Layangkan Gugatan Hukum Gara-Gara Kap Mesin Karbon yang Tak Ada Gunanya

Lebih dari 400 Pemilik Xiaomi SU7 Ultra Layangkan Gugatan Hukum Gara-Gara Kap Mesin Karbon yang Tak Ada Gunanya Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lebih dari 400 pemilik Xiaomi SU7 Ultra telah membuat grup di media sosial untuk mengambil tindakan hukum terhadap Xiaomi terkait fitur kap mesin berbahan karbon fiber yang dilengkapi dengan dua saluran udara, yang ternyata tak berfungsi, hanya aksesoris belaka.

Para pemilik itu bahkan rela menyumbang 3.000 yuan atau sekitar Rp6,8 juta untuk melancarkan aksi hukum ini.

Perselisihan itu dipicu, karena para pemilik SU7 Ultra membeli kap depan serat karbon berharga 42 ribu Yuan atau sekitar Rp94 juta yang diklaim berfungsi memberikan pendingin dan aerodinamika yang mirip di mobil balap.

Tapi ternyata, dengan kocek yang hampir Rp100 juta itu berdasarkan hasil uji tidak ada saluran udara yang masuk.

Tak cuma itu, muncul video yang menunjukkan pembongkaran kap tidak menunjukkan perbedaan struktural dari versi standar. Pengujian tambahan menggunakan blower udara dan kertas tisu dilaporkan menunjukkan tidak ada aliran udara melalui saluran, dan hasil pencitraan termal yang dibagikan oleh pemilik tidak menunjukkan efek pendinginan yang nyata.

Perusahaan menjelaskan bahwa kap mesin berbahan karbon fiber itu dirancang untuk meniru tampilan prototipe kendaraan dan hanya memberikan panduan aliran udara parsial serta pendinginan tambahan di area kompartemen depan.

Sebagai bentuk kompensasi, Xiaomi menawarkan dua opsi kepada konsumen: bagi yang belum menerima kendaraan, mereka dapat memilih untuk mengganti kap mesin karbon fiber dengan versi aluminium standar; sementara pemilik kendaraan yang telah mengonfirmasi pesanan akan mendapatkan 20.000 poin hadiah, yang setara dengan 2.000 yuan (sekitar Rp2,7 juta).

Xiaomi pun meminta maaf pada tanggal 7 Mei lalu, dengan mengakui deskripsi produk kap itu memang tidak dijelaskan detail terkait fungsinya.

Xiaomi sudah menawarkan 20.000 poin yang setara dengan 2.000 yuan atau (Rp2,7 juta) kepada pelanggan yang telah menerima pesanan.

Khusus bagi pembeli yang belum menerima kendaran mereka dapat mengganti kap mesin karbon fiber dengan versi alumunium standar.

Baca Juga: Lembaga Negara AS Tanya ke Tesla tentang Fitur Self Driving

Baca Juga: Gara-Gara Korsleting Baterai, BYD Seal Terbakar di Jakarta, 6 Kendaraan Pemadam Diturunkan untuk Padamkan Api

Banyak pemilik yang menolak tawaran tersebut, dengan alasan waktu tunggu yang lama untuk suku cadang pengganti—dilaporkan 30 hingga 40 minggu.

Baca Juga: Peran Strategis Kebijakan Pungutan Ekspor yang Dikelola BPDP bagi Ekosistem Industri Perkebunan Sawit Nasional

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: