
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) resmi menghentikan lebih awal program pembelian kembali (buyback) sahamnya. Semula dijadwalkan berlangsung hingga 24 Juni 2025, program tersebut ditutup pada sesi pertama perdagangan hari ini, Rabu (15/5/2025).
Kebijakan tersebut diumumkan melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia. BCA menyebut keputusan ini diambil karena kondisi pasar modal dan harga saham BBCA dinilai telah stabil.
“Percepatan pengakhiran periode pembelian kembali saham Perseroan ini karena kondisi pasar dan harga saham Perseroan telah relatif stabil,” tulis Raymon Yonarto, Corporate Secretary BCA, dalam laporan resminya, Jakarta, Kamis (15/5/2025).
Baca Juga: Tarif AS Bikin Saham Bank Keos, Bos BCA Jahja: Kejutan dari Teman Kita 'Mr. Trump'
Baca Juga: Kredit BCA Tembus Rp941 Triliun per Maret 2025, Ditopang Sektor ini
Program buyback BBCA pertama kali diumumkan pada 25 Maret 2025, sebagai respons atas tekanan di pasar modal yang memicu penurunan harga saham. Pada 8 April 2025, saham BBCA sempat turun ke level terendah Rp7.775 per lembar saham. Kemudian, pada 2 Mei, saham membaik hingga menyentuh angka Rp8.975 per lembar saham, angka yang sama dengan tanggal 8 Mei 2025.
Namun, sejak awal Mei, harga saham BBCA mulai menguat. Hari ini, saham bank swasta terbesar di Indonesia itu ditutup di level 9.325, menandai pemulihan sentimen investor.
Meski program buyback dihentikan lebih awal, perseroan memastikan tidak ada dampak material terhadap operasional, keuangan, atau keberlangsungan usaha.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement