Kredit Foto: Lestari Ningsih
Para bos-bos otomotif di Thailand membahas masa depan kendaraan listrik dan mobil hibrid atau xEV beserta peluangnya untuk pasar domestik Thailand.
Mereka hadir dalam acara yang dihelat oleh Dewan Investasi Thailand atau BOI, sejumlah eksekutif dari pabrikan besar seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa
Rene Gerhard, presiden dan CEO BMW Group Thailand, menyoroti pengaruh digitalisasi dan keberlanjutan yang semakin besar dalam membentuk industri otomotif.
Sementara itu, Noriaki Yamashita, presiden Toyota Motor Thailand, mengatakan perusahaan akan terus berinvestasi dalam pengembangan kendaraan listrik hibrida karena adopsi teknologi hibrida mendapatkan momentum di Thailand.
Ia menyerukan dukungan pasar domestik yang lebih kuat dan peningkatan daya saing untuk konsumsi lokal dan ekspor guna menjadikan Thailand sebagai basis produksi xEV yang kuat.
Sekjen BOI Narit Therdsteerasukdi mengatakan industri otomotif merupakan salah satu sektor utama yang mendorong perekonomian Thailand, dengan lebih dari 2.000 bisnis yang terlibat dalam rantai pasokan dan mempekerjakan lebih dari 900.000 orang.
Narit mencatat popularitas xEV telah berkembang pesat selama tiga tahun terakhir, dengan jumlah xEV terdaftar di Thailand melonjak dari 84.500 unit pada tahun 2022 menjadi 206.000 unit pada tahun 2024.
Menurut BOI, 644 proyek telah diajukan untuk promosi investasi dalam produksi dan komponen xEV selama tiga tahun sebelumnya, dengan total nilai investasi melebihi 280 miliar baht (sekitar 8,42 miliar dolar AS).
Berdasarkan promosi pemerintah Thailand menargetkan pertumbuhan mobil ramah lingkungan dengan menggenjot produksi kendaraan.
Saat ini baru 30 persen produksi kendaraan tahunannya menjadi kendaraan tanpa emisi pada tahun 2030 sebagai bagian dari transisi hijau.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement