Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Supomo menambahkan, koperasi bisa menjadi kuat sebagai entitas bisnis jika dibangun dengan tata kelola yang baik, ekosistem bisnis yang jelas, basis petani yang kuat, serta produk kopi berkualitas yang bisa bersaing di pasar ekspor.
Supomo menyebutkan Koperasi Java Preanger memiliki potensi besar menjadi model koperasi kopi yang mampu mengatur rantai nilai, mulai dari produksi, pengolahan, hingga pemasaran.
“Dengan pembiayaan ini, kami ingin melihat koperasi tidak hanya menjual biji kopi mentah, tapi juga mengembangkan produk olahan, membangun merek, bahkan memiliki jaringan distribusi. Nilai tambah seperti inilah yang membuat koperasi punya daya saing dan dampak ekonomi yang signifikan,” terang Supomo.
Supomo menekankan bahwa misi LPDB adalah memperkuat koperasi agar menjadi tulang punggung ekonomi desa termasuk dengan program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Dengan kolaborasi bersama pemerintah daerah, asosiasi, dan mitra strategis, ia optimistis koperasi seperti Java Preanger akan menjadi koperasi naik kelas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement