Komdigi Bidik Industri Gim Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Kredit Foto: Ida Umy Rasyidah
Sementara itu, Ketua Umum AGI, Shafiq Husein, membeberkan bahwa pasar gim global saat ini bernilai USD187 miliar, lebih besar dari gabungan industri film dan musik. Indonesia sendiri memiliki pasar sebesar Rp30 triliun, tertinggi di Asia Tenggara, namun pengembang lokal hanya menikmati 2,5 persen dari nilai tersebut.
“Pemasukan pengembangan gim lokal hanya sebesar 750 miliar per tahun atau setara hanya 2,5 persen dari pasar Indonesia sendiri. Berarti 97,5 persen memang larinya ke gim luar. Kemudian, industri lokal juga terhambat untuk akses pendanaan awal,” ungkap Shafiq.
Sebagai momentum strategis, Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) yang akan digelar 9–11 Oktober di Bali diproyeksikan menjadi ajang puncak konsolidasi industri. Untuk pertama kalinya, raksasa global seperti Sony PlayStation dan Steam dijadwalkan hadir di IGDX.
Baca Juga: Kemnekraf-AGI Perkuat Kolaborasi Tingkatkan Kualitas Gim Indonesia
Merespons antusiasme tersebut, Meutya menginstruksikan jajarannya untuk memetakan potensi kolaborasi konkret.
“Kita masih punya waktu. Jadi sekarang disisir dulu apa yang bisa dikolaborasikan, nanti dilaporkan kepada saya minggu depan untuk diputuskan mana yang bisa kita bantu. Pada prinsipnya tentu kita ingin, dengan keterbatasan di sini, kita ingin sekali bisa membantu dengan ekosistem kita,” pungkasnya.
Langkah ini mempertegas komitmen pemerintah menjadikan sektor digital kreatif, khususnya industri gim, sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional di era transformasi digital.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Belinda Safitri
Advertisement